Belajar menginjili dari Yesus |
Posted: 02 Jan 2014 05:02 PM PST Posted on Jumat, 3 Januari, 2014 by Saat Teduh Baca: Yohanes 4:1-26 Penginjilan bisa menjadi isu sensitif di negeri ini mengingat keragaman masyarakatnya. Di sisi lain, sebagai pengikut Kristus kita mengemban apa yang disebut sebagai Amanat Agung, yaitu amanat Kristus bagi murid-murid-Nya untuk menjadikan semua bangsa menjadi murid-Nya (Mat. 28:19-20). Lalu bagaimana solusinya? Mari kita lihat cara Yesus. Sebuah hal sederhana, yaitu permintaan air minum (7) ternyata berlanjut dengan pembicaraan tentang air hidup. Permintaan itu direspons dengan keheranan karena yang meminta adalah seorang laki-laki Yahudi yaitu Yesus, sementara yang dimintai air adalah seorang perempuan Samaria (8). Tanggapan Yesus tidak menjelaskan alasan-Nya meminta minum dari perempuan itu. Ia malah menunjukkan bahwa perempuan itulah yang sesungguhnya membutuhkan "air hidup", yang dapat Dia berikan kepadanya (10). Mendengar keterangan bahwa "air" itu tidak akan membuat dia haus lagi, si perempuan Samaria jadi ingin mendapatkan "air" itu (15). Tujuannya, agar ia tidak merasa haus lagi dan tidak perlu datang lagi ke sumur itu untuk mengambil air. Ternyata si perempuan Samaria belum memahami apa yang dimaksud Yesus dengan "air", tetapi percakapan sudah sampai pada pernyataan diri Yesus bahwa Dia adalah Mesias (25-26). Di sini kita melihat bahwa metode penginjilan yang dilakukan oleh Yesus dimulai dari suatu topik yang menjadi kebutuhan bersama, yaitu air. Ia lalu menangkap ketertarikan si perempuan akan topik tersebut dengan menyatakan siapakah diri-Nya sesungguhnya. Yesus menyampaikan tanpa basa-basi, juga tanpa kalimat berbunga-bunga atau bujukan. Namun topik pembicaraan disesuaikan dengan situasi yang dihadapi orang yang diajak bicara. Maka ketika menginjili orang lain, hendaknya kita tidak melakukannya secara hantam kromo (asal berbuat). Pelajarilah dahulu konteks orang-orang yang akan kita beritakan Injil, baik itu tentang kebutuhannya maupun hal lainnya. Namun yang tak kalah penting adalah meminta hikmat dan pertolongan Tuhan saat kita menyatakan bahwa Yesuslah air hidup yang dibutuhkan umat manusia. - diambil dari Santapan Harian Scripture Union Indonesia. www.su-indonesia.org - Filed under: Renungan Harian |
Posted: 02 Jan 2014 05:00 PM PST Posted on Jumat, 3 Januari, 2014 by Saat Teduh - Diambil dari Renungan Gereja Kristus Yesus - Bacaan Alkitab hari ini: Yesaya 2 Bacaan Alkitab hari ini membahas tentang hal-hal yang akan terjadi pada hari-hari yang terakhir (2:2). Bagi mereka yang tidak percaya bahwa para nabi bisa berbicara tentang sesuatu yang belum terjadi, mereka akan berusaha mencari suatu peristiwa atau keadaan tertentu dalam sejarah yang cocok dengan peristiwa atau keadaan yang diuraikan dalam bagian Alkitab tersebut. Bagi mereka yang percaya bahwa Tuhan telah mengetahui hal-hal yang belum terjadi, masalah selanjutnya adalah menentukan apakah bagian Alkitab itu harus dipahami secara harfiah atau secara simbolis. Kesulitan yang kita hadapi disebabkan karena di samping mengandung banyak hal yang bersifat historis (sehingga harus dipahami secara harfiah), Alkitab juga mengandung banyak hal yang bersifat simbolis (sehingga tidak boleh dipahami secara harfiah). Perkataan "hari-hari yang terakhir" dalam 2:2 jelas menunjuk kepada akhir zaman. Di satu sisi, kita tidak pernah menemukan suatu masa damai yang total dalam sejarah, sehingga senjata menjadi sudah tidak diperlukan lagi (2:4). Sampai masa kini, di negara-negara yang nampaknya aman dan damai pun, senjata masih diperlukan untuk menciptakan keseimbangan di kawasan tempat negara itu berada. Di sisi lain, keadaan banyak orang melakukan tenung dan sihir serta keadaan makmur (2:6-7) merupakan hal-hal yang pernah benar-benar terjadi dalam sejarah Israel. Walaupun nubuatan Nabi Yesaya dalam pasal ini sulit untuk dipastikan kapan realisasinya, kita bisa melihat suatu pesan yang jelas dan yang relevan bagi kita yang hidup pada saat ini, yaitu bahwa kita tidak boleh menyombongkan diri karena segala sesuatu yang telah kita miliki atau telah kita capai. Bila saat ini kita meninggikan diri sendiri, suatu hari kita akan direndahkan! [P] Yesaya 2:12 Filed under: Renungan Harian |
You are subscribed to email updates from Saat Teduh To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 comments:
Post a Comment