Doa Akhir Tahun |
Posted: 30 Dec 2013 04:50 PM PST Posted on Selasa, 31 Desember, 2013 by Saat Teduh ~ Doa ini pernah penulis panjatkan, tepat 365 hari lalu. Doa yang intinya sama, dan juga tetap sama keluar dari lubuk hati yang paling dalam. Doa yang hanya berisi ungkapan terima kasih kepada Tuhan ~ Tuhan Yesus, terima kasih. Seperti tahun lalu, saya ingin mengucapkan terima kasih untuk semuanya. Terima kasih atas segala karunia, anugrah dan berkat yang telah Kau berikan kepada saya, selama 1 tahun terakhir ini. Terima kasih atas kesehatan yang Kau berikan kepada saya, walaupun tidak seperti tahun lalu, ada absen 5 hari dalam menyadur renungan di tahun ini. Tapi saya yakin dan percaya, ini adalah rencana Tuhan, dan itu yang terbaik buat saya, dan mungkin buat pembaca. Terima kasih atas "alarm" Mu, sehingga saya bisa bangun setiap pagi guna menyadur di blog ini. Terima kasih atas keluarga yang telah Kau berikan kepada saya, karena mereka selalu memotiviasi saya dalam menyadur di blog ini. Terima kasih atas "sentilan" Mu, sehingga saya lebih sadar dan menghargai sebuah karya orang lain yang saya sadur di blog ini. Terima kasih karena Engkau selalu mengingatkan saya bahwa Jalan Tuhan itu, bukan jalan saya, Waktu Tuhan itu bukan waktu saya, dan Semua itu akan selalu indah pada waktu NYA. Terima kasih Tuhan, terima kasih. Dalam nama Yesus, saya telah berdoa dan mengucap syukur. Amin. Filed under: Doa |
Menghitung Hari dan Hati yang Bijaksana Posted: 30 Dec 2013 04:44 PM PST Posted on Selasa, 31 Desember, 2013 by Saat Teduh - Diambil dari Renungan Gereja Kristus Yesus - Bacaan Alkitab hari ini: Mazmur 90 Saat jam dinding kita berdenting dua belas kali malam ini, kita meninggalkan tahun 2013 dan memasuki tahun yang baru. Hari ini adalah hari terakhir di tahun 2013. Saat-saat seperti ini adalah baik jika kita sejenak merenungkan hidup kita masing-masing. Bagaimana kita menjalani hidup kita dan menghitung hari-hari kita? Dari Mazmur 90 ini, paling tidak ada dua hal penting yang dapat kita pelajari tentang hidup ini: Yang pertama, kita perlu sadar bahwa hidup ini bukan seluruhnya kelancaran dan sukacita, melainkan juga berisi kesukaran dan penderitaan (90:9-10). Bacaan Alkitab kita hari ini, Mazmur 90, dikenal sebagai Mazmur Musa. Musa adalah seorang manusia yang hidup sangat dekat dengan Tuhan Allah. Tetapi kedekatannya dengan Tuhan tidak menyebabkan ia menyangkali bahwa hidup ini tidak bebas dari keluhan, kesukaran dan penderitaan. Meskipun sadar bahwa ia disertai Tuhan—demikian janji Tuhan kepadanya—tetapi Musa mau menerima kenyataan bahwa hidup ini banyak hal yang sukar (90:9). Hanya karena kasih setia Tuhan dan kemurahan Tuhan sajalah, ia mampu tetap bersyukur dan bersukacita menghadapi kenyataan hidup ini (90:14-17) Yang kedua, sadar bahwa hidup ini tidak bebas dari kesukaran tidak seharusnya membuat kita berputus asa dalam hidup, tetapi tetap berpengharapan teguh. Musa dalam doanya, memohon kepada Tuhan agar diajar menghitung hari-hari hidupnya sehingga beroleh hati yang bijaksana. Musa tidak meminta otak yang berpengetahuan atau kesuksesan karier atau keuntungan yang besar saat menghitung hari, tetapi hati yang bijak sehingga bisa hidup berbijaksana. Padahal kalau kita melihat sejarah, Musa adalah salah satu manusia jenius yang paling besar di sepanjang sejarah. Dia manusia sukses di bidang militer, politik maupun sastra. Tetapi dalam doanya, ia meminta kepada Tuhan, minta diberikan hati yang berbijaksana bukan yang lain. Maukah kita menghitung hari-hari hidup kita seperti ini? [JS] Mazmur 90:12 Filed under: Renungan Harian |
You are subscribed to email updates from Saat Teduh To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 comments:
Post a Comment