Pelayanan yang mendesak |
Posted: 03 Jan 2014 05:47 PM PST Posted on Sabtu, 4 Januari, 2014 by Saat Teduh Baca: Yohanes 4:27-42 Usai berbelanja makanan (8), para murid heran melihat Yesus berbicara dengan seorang perempuan Samaria (27). Memang bukan merupakan hal yang lazim bagi seorang rabi untuk berbicara dengan perempuan. Namun Yesus menginjili melampaui batas-batas ras, karena hal itu dapat menghalangi orang untuk berbicara tentang Injil. Perkataan Yesus rupanya begitu menarik bagi si perempuan Samaria, dan ia menganggap bahwa orang lain pun harus mendengarnya. Begitu menggebu-gebu keinginannya untuk berbagi cerita tentang Yesus, yang mengetahui masa lalunya dan yang menyatakan diri sebagai Mesias, membuat si perempuan sampai meninggalkan tempayannya (28). Cerita si perempuan tampaknya berhasil menarik orang-orang di kota itu untuk menemui Yesus (30). Bukan hanya itu, masih ada orang-orang Samaria lain yang menjadi percaya pada kesaksian perempuan itu tentang Yesus (39). Kuncinya, percakapan itu menyentuh kehidupan si perempuan sehingga kemudian ia pun menjadi pemberita tentang Yesus. Yesus juga mengajar murid-murid-Nya tentang prioritas-Nya. Saat siang hari demikian (6) mungkin saja Ia lapar, tetapi perhatian-Nya terfokus pada kebutuhan rohani si perempuan dibandingkan kebutuhan jasmani diri-Nya sendiri. Sebab yang menjadi kebutuhan-Nya adalah melakukan kehendak Bapa-Nya. Prioritas begitu penting karena waktu yang begitu terbatas dan mendesak (35). Apakah itu berarti bahwa Yesus tidak punya waktu untuk makan dan beristirahat barang sejenak? Lalu apakah kita juga tidak boleh punya waktu untuk memenuhi kebutuhan jasmani kita? Tentu bukan demikian maksudnya. Kita harus menyadari bahwa penginjilan merupakan pelayanan yang mendesak, yang harus segera dilakukan. Sebab itu kita harus benar-benar memusatkan fokus kita untuk melakukan kehendak Allah, bukan hanya mengurusi kepentingan pribadi. Maka jangan biarkan ada sesuatu apa pun yang menjauhkan kita dari pengabdian penuh untuk melayani Dia dengan memberitakan Injil. - diambil dari Santapan Harian Scripture Union Indonesia. www.su-indonesia.org - Filed under: Renungan Harian |
Posted: 03 Jan 2014 05:45 PM PST Posted on Sabtu, 4 Januari, 2014 by Saat Teduh - Diambil dari Renungan Gereja Kristus Yesus - Bacaan Alkitab hari ini: Yesaya 3-4 Bila umat Tuhan tidak mengandalkan TUHAN, kehidupan mereka akan menjadi kacau karena Tuhan akan menjauhkan segala hal yang membuat umat-Nya merasa hebat dan tidak memerlukan Tuhan. Perhatikanlah betapa kacaunya bila orang-orang muda yang belum matang dipilih secara sembarangan untuk menjadi pemimpin, apalagi bila anak-anak yang menjadi pemimpin (3:4). Kepemimpinan wanita (3:12) tidak boleh dilihat dari kacamata masa kini. Pada masa lampau, tidak banyak wanita yang mendapat pendidikan yang baik. Secara sosial, kepemimpinan wanita juga sulit diterima pada masa lampau. Kepemimpinan wanita hanya terjadi dalam situasi darurat (bila tidak ada pria yang pantas untuk menjadi pemimpin). Oleh karena itu, kepemimpinan anak-anak dan kepemimpinan wanita juga merupakan gambaran keadaan yang kacau yang akan terjadi bila umat Tuhan tidak lagi mengandalkan Tuhan. Di samping menjatuhkan hukuman dalam masalah yang menyangkut kepemimpinan, Tuhan juga akan menghukum sikap sombong. Kemewahan akan diganti dengan kehinaan (3:16-24). Perhatikan betapa memalukannya sikap para wanita lajang yang haus lelaki (4:1). Walaupun Tuhan telah merancang penghukuman bagi umat-Nya yang hidup dengan tidak mengandalkan Tuhan, kita perlu menyadari bahwa rancangan penghukuman itu dimaksudkan untuk memurnikan umat-Nya dan bahwa masih ada pengharapan bagi umat Tuhan karena Tuhan masih menyisakan sisa umat yang akan menikmati kemuliaan Tuhan (4:3-6). [P] Yesaya 3:1-3 Filed under: Renungan Harian |
You are subscribed to email updates from Saat Teduh To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 comments:
Post a Comment