Yesuslah pusat pemberitaaan |
Posted: 01 Jan 2014 06:56 PM PST Posted on Kamis, 2 Januari, 2014 by Saat Teduh Baca: Yohanes 3:22-36 Merasa tersaingi dan mungkin merasa terancam juga, begitulah perasaan murid-murid Yohanes setelah mengetahui bahwa pelayanan Yesus menarik perhatian begitu banyak orang dibandingkan dengan pelayanan guru mereka, Yohanes (26). Lalu bagaimana Yohanes menanggapi pemberitahuan murid-murid-Nya? Yohanes memiliki sikap yang berbeda dari murid-murid-Nya.Ia tidak iri terhadap popularitas Yesus. Ia paham benar bahwa Yesus bukanlah kompetitornya. Ia sadar bahwa misinya adalah untuk memberitakan bahwa Mesias sudah datang, dan setelah itu ia akan mundur karena Sang Mesiaslah yang akan tampil (28-30). Ia bagaikan sebuah bintang kecil yang memudar cahayanya ketika sang matahari terbit dengan kemilau cahayanya. Meski demikian, ia sangat bersukacita karena ia tahu siapa Yesus dan dari mana Yesus datang. Dan Dia yang datang dari surga jelas lebih besar dari semua orang (31). Sebab itu, siapa yang percaya kepada Yesus akan mendapat hidup kekal sementara yang tidak mau percaya akan berhadapan dengan murka Allah (36). Begitu mahal harga yang harus dibayar oleh orang-orang yang menolak Yesus! Berdasarkan pemahaman akan Yesus itulah Yohanes tahu tujuan pelayanannya sehingga tahu pula bagaimana menanggapi isu yang mungkin saja bisa mengalihkan fokusnya, dari Yesus ke dirinya sendiri. Pemahaman akan Yesus memang menjadi kunci bagi pelayanan seseorang. Dengan memahami bahwa Yesuslah seharusnya menjadi yang terutama, maka seorang yang melayani Tuhan hendaknya tidak meninggikan dirinya dalam pelayanan itu. Karena Yesuslah yang semestinya menjadi pusat pemberitaan dan orientasi pelayanan. Sikap murid-murid Yohanes masih menjadi sikap beberapa pelayan Tuhan masa kini. Masih ada yang merasa tersaingi dan terancam dengan keberadaan atau keberhasilan pelayanan gereja atau denominasi lain. Masih ada yang hanya peduli pada keberhasilan gerejanya tanpa merasa perlu memikirkan pertumbuhan bersama. Kita mesti waspada, jangan sampai kita pun memiliki sikap seperti murid-murid Yohanes. - diambil dari Santapan Harian Scripture Union Indonesia. www.su-indonesia.org - Filed under: Renungan Harian |
Posted: 01 Jan 2014 06:54 PM PST Posted on Kamis, 2 Januari, 2014 by Saat Teduh - Diambil dari Renungan Gereja Kristus Yesus - Bacaan Alkitab hari ini: Yesaya 1 Nabi Yesaya mulai melayani pada akhir masa pemerintahan Raja Uzia sampai masa pemerintahan Raja Hizkia di Kerajaan Selatan atau Kerajaan Yehuda (1:1). Saat Raja Uzia mulai memerintah, yang menjadi raja di Kerajaan Israel (Utara) adalah Raja Yerobeam II. Sesudah Raja Yerobeam II wafat, Kerajaan Israel berulang-ulang mengalami kudeta (perebutan kekuasaan) sehingga terus-menerus mengalami kemerosotan dan akhirnya runtuh. Pada saat Kerajaan Israel runtuh, Kerajaan Yehuda diperintah oleh Raja Ahas. Mengingat bahwa Nabi Yesaya masih aktif melayani sampai saat Raja Hizkia memerintah sebagai raja Yehuda, bisa diduga bahwa Nabi Yesaya masih bisa menyaksikan keruntuhan Kerajaan Israel Utara pada tahun 722 BC. Dalam bacaan Alkitab hari ini, TUHAN memaparkan kejahatan bangsa Israel. Mereka rajin memberi persembahan dan beribadah secara fisik, tetapi kelakuan mereka jahat (1:11-15). Sikap bangsa Israel yang tidak tahu berterima kasih membuat sikap mereka digambarkan sebagai lebih buruk daripada sikap seekor lembu atau seekor keledai (1:2-3). Walaupun Tuhan telah berulang-ulang mengingatkan mereka dengan menjatuhkan hukuman, tetapi hukuman Tuhan yang mereka terima tidak membuat mereka sadar dan bertobat. Seluruh Alkitab dengan jelas menegaskan bahwa Allah menghendaki agar bangsa Israel bertobat, berhenti berbuat jahat dan hidup dalam ketaatan kepada kehendak Allah (1:16-19). Akan tetapi, Allah menghendaki agar pertobatan dan sikap ketaatan tersebut dilakukan secara sukarela. Bagaimana dengan Anda? [P] Yesaya 1:19-20 "Jika kamu menurut dan mau mendengar, maka kamu akan memakan hasil baik dari negeri itu. Tetapi jika kamu melawan dan memberontak, maka kamu akan dimakan oleh pedang." Sungguh, TUHAN yang mengucapkannya. Filed under: Renungan Harian |
You are subscribed to email updates from Saat Teduh To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 comments:
Post a Comment