Hamba Tuhan |
Posted: 11 Feb 2014 02:43 AM PST Posted on Selasa, 11 Februari, 2014 by Saat Teduh - Diambil dari Renungan Gereja Kristus Yesus - Bacaan Alkitab hari ini: Yesaya 49-50 Sebutan "hamba TUHAN" adalah sebutan umum yang berlaku bagi setiap orang yang melaksanakan kehendak Allah. Akan tetapi, sebutan "Hamba Tuhan" dalam pasal ini secara khusus menunjuk kepada Sang Mesias, yaitu Tuhan Yesus Kristus. Sebagaimana panggilan untuk men jadi :Hamba Tuhan" bagi Tuhan Yesus itu telah direncanakan TUHAN sebelumnya (sejak dari kandungan), demikian pula TUHAN menghendaki agar setiap orang percaya juga menempatkan diri sebagai "hamba Tuhan" dalam arti bertekad untuk mengabdikan hidupnya guna melakukan kehendak TUHAN. Pedang yang tajam (49:2a) adalah senjata jarak dekat, sedangkan anak panah yang runcing (49:2b) adalah senjata jarak jauh. Perkataan (firman) dari Sang Mesias adalah senjata untuk berperang secara rohani dalam rangka melaksanakan kehendak Allah. Sang Mesias di sini disebut sebagai "Israel" (49:3) dalam arti bahwa Dialah Orang Israel ideal yang dikehendaki Allah dan yang hidup-Nya merupakan teladan bagi bangsa Israel. Sebagai bangsa Israel secara rohani, umat Allah pada masa kini juga harus meneladani Sang Mesias. Walaupun pelayanan Sang Mesias itu menghadapi penolakan—demikian pula pelayanan para nabi—TUHAN menghargai pelayanan tersebut (ditunjukkan melalui jaminan hak dan adanya upah, 49:4). Bagi kita sekarang, hal itu berarti bahwa nilai pelayanan kita dalam melaksanakan kehendak Allah tidak ditentukan oleh hasil, tetapi oleh kesetiaan kita. Penegasan bahwa lingkup pelayanan Sang Mesias itu tidak terbatas pada Israel (suku-suku Yakub, 49:6)) mengingatkan bahwa Allah menginginkan agar kita memberitakan Injil kepada segala bangsa, bukan hanya kepada suku kita sendiri. [P] Yesaya 50:10 Filed under: Renungan Harian |
Posted: 10 Feb 2014 03:24 PM PST Posted on Selasa, 11 Februari, 2014 by Saat Teduh Baca: Imamat 2:1-11 Kurban sajian berupa tepung biasanya dipersembahkan bersama dengan kurban lainnya. Setelah membaca berbagai pilihan persembahan dalam Imamat 1, kurban berupa tepung mungkin terasa sepele dan sekunder. Namun, kita perlu mengingat bahwa saat di Mesir umat Israel hidup dari beternak dan selama satu generasi di padang gurun mereka juga tidak mungkin bercocok tanam. Artinya, tepung, gandum, serta berbagai hasil bumi yang terlibat dalam persembahan ini merupakan barang berharga bagi mereka yang tidak bisa begitu saja mereka peroleh dengan mudah. Mempersembahkan tepung yang terbaik serta berbagai macam olahan hasil bumi lainnya merupakan sebuah langkah iman tersendiri bagi umat Israel, menyerahkan kepada Tuhan salah satu harta mereka yang paling berharga, yang sulit didapat, dan yang sebenarnya mereka sendiri bisa nikmati. Persembahan yang manis maupun asam dilarang. Seorang penafsir menulis bahwa ragi dilarang karena dengan iklim Timur Tengah yang panas, roti beragi akan cepat rusak; dengan demikian ragi dipandang sebagai lambang kerusakan moral dan kemunafikan. Penafsir lain menjelaskan bahwa konsumsi madu bersama dengan olahan tepung dapat menimbulkan asam sehingga bisa menimbulkan masalah pencernaan. Mengingat barang-barang yang dipersembahkan sebagai korban sajian ini akan menjadi bagian dari konsumsi rutin para imam (10), dapat dipahami bahwa ada kewaspadaan praktis maupun seremonial di balik pelarangan pemakaian ragi dan madu untuk persembahan korban sajian. Sebaliknya, garam adalah elemen yang mengawetkan. Maka, garam boleh dipakai sebagai bagian dari persembahan, bahkan ayat 13 mengingatkan agar garam – yang disebut sebagai "garam perjanjian Allahmu" – jangan sampai dilalaikan. Melalui esensi maupun simbolisme persembahan, inilah cara Tuhan untuk mendidik umat-Nya. Baiklah kita mengingat didikan ini, agar uang dan barang yang kita berikan untuk pekerjaan Tuhan benar-benar yang terbaik dan tanpa cacat dalam segala esensi dan simbolismenya. - diambil dari Santapan Harian Scripture Union Indonesia. www.su-indonesia.org - Filed under: Renungan Harian |
You are subscribed to email updates from Saat Teduh To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 comments:
Post a Comment