PERGI…!!! |
Posted: 24 Feb 2014 07:07 AM PST Kita Harus Pergi agar dapat memenuhi bumi dengan kemuliaan-Nya, kita tidak hanya tinggal di tempat kita dan berdoa tetapi harus pergi. Matius 28 : 18-20; Roma 10 : 15. Ini adalah jawaban bagi dunia yang sedang mengalami masa yang sukar akibat kejahatan dan dosa yang mengikat, manusia kehilangan kasih dan mementingkan diri sendiri, ilmu pengetahuan yang terus bertambah tidak menjadi jalan keluar bagi kondisi dunia, teknologi yang canggih tidak dapat memberikan jalan keluar, ilmu sosial dan ilmu psikologi juga tidak menjadi jawaban, hanya ada satu jawaban yaitu berita INJIL, Injil menjadi jawaban atas segala keadaan yang terjadi di dunia ini, amin! Injil adalah kabar baik, yang ketika diberitakan maka kuasa Tuhan menyertai sehingga terjadi: pertobatan dan keselamatan, kesembuhan dan sakit penyakit, kesembuhan jiwa, kesembuhan ekonomi, kelepasan dan kebebasan dari kuasa iblis, pemulihan, pembaharuan, dan sukacita yang berlimpah-limpah. > Kekristenan dimulai dengan "PERGI" Kekristenan tidak dimulai dari sejarah atau filosofi tentang kehidupan yang di temukan atau dituliskan oleh seseorang, tetapi dimulai dari : "KEPERGIAN" dimana Tuhan Yesus pergi meninggalkan Sorga, dimana Bapa mengutus Yesus untuk pergi ke dunia, agar setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan memperoleh hidup yang kekal (Yohanes 3:16). Kekristenan identik dengan "PERGI" dan sama sekali tidak boleh tinggal diam. Kekristenan yang diam adalah kekristenan yang mati! Tuhan sendiri tidak pernah tinggal diam. Tuhan kita "PERGI" mengunjungi kita. Bahkan sampi hari ini Dia masih mengunjungi kita. Ia tidak tinggal di tahta kudus-Nya di sorga, Ia "PERGI" untuk mendatangi dan mengunjungi kita. Inilah permulaan sidang pertama (Kisah Para Rasul 2:14). Petrus melihat kesempatan karena orang-orang sudah mulai berkumpul. Ia tidak tinggal diam dan terus berdoa seperti murid-murid lain yang sangat rohani. Murid-murid yang lainnya berpikir bahwa jika Tuhan mau menyelamatkan orang-orang maka Tuhan bisa menyelamatkan orang-orang itu dimanapun mereka berada dan mereka melanjutkan kenikmatan kepenuhan Roh Kudus. Mereka lupa tujuan dari kepenuhan Roh Kudus. Tujuan dari kepenuhan Roh Kudus adalah agar kita menjadi saksi pekerjaan Tuhan sampai kemuliaan Tuhan memenuhi seluruh dunia ini (Kisah Para Rasul 1 : 8). Dan kita bisa bisa melihat hasilnya aalah gereja pertama dibangun (Kisah Para Rasul 2 : 41). > Keselamatan hanya datang jika ada yang pergi Bahkan Tuhan yang begitu besar kuasa-Nya sekalipun HARUS PERGI untuk menyelamatkan diri-Nya (Matius 2: 13-15). Tuhan memakai kejadian ini untuk menggenapi Firman Tuhan tetapi juga memberikan pengertian kepada kita bahwa Tuhan Yesus sendiri harus pergi untuk mendapatkan keselamatan. Lihatlah kemana mereka pergi. Mereka pergi ke Mesir yang adalah lambang dunia. Untuk mendapatkan keselamatan maka gereja Tuhan harus menjangkau dunia. Kita harus "PERGI" kepada dunia untuk mempengaruhi dunia, bukan dipengaruhi dunia. "PERGI" => Rencana Tuhan akan dinyatakan Ketika banyak persoalan, banyak tekanan, banyak musuh dan banyak keinginan, jawaban sebenarnya bukan dengan tinggal diam dan bergumul habis-habisan dalam doa saja. Memang kita harus berdoa tetapi setelah berdoa kita harus pergi. Tuhan menegur Samuel karena terus-menerus bergumul di salam doa tetapi tidak mau keluar dan pergi ( 1 Samuel 16 : 1). Rencana Tuhan akan dinyatakan di dalam kehidupan kita apabila kita "PERGI". Jika tidak ada yang pergi maka rencana Tuhan tidak akan terlaksana. Tuhan kita adalah Tuhan yang berencana. Tuhan kita tidak ingi seorangpun binasa (2 Petrus 3 :9). Bukan hanya itu saja, Tuhan kita mau memberikan masa depan yang cerah dan penuh pengharapan bagi kita semua (Yeremia 29 : 11). Rencana Tuhan akan dinyatakan apabila ada di antara anak-anak Tuhan menyangkal diri dan "PERGI". "PERGI" => Mukjizat akan menyertai kita Mungkin ada di antara kita yang merasa ragu dan takut akan panggilan Tuhan di dalam hidupnya. Alkitab menceritakan tentang seorang yang terus-menerus ragu akan panggilan Tuhan sampai pada hari peperangannya. Dan orang tersebut adalah Gideon. Hakim-hakim 6: 12-16. Ini adalah janji yang sama dengan yang kita terima pada Perintah Agung. Bahwa kita tidak perlu meragukan apapun perintah Tuhan karena sungguh Tuhan yang menyertai kita mempunyai kuasa yang dhsyat. Matius 28: 18-20; Filipi 2: 9-10. Gideon beralasan dan bertanya tentang hilangnya mujizat-mujizat yang terjadi dahulu dan tidak kelihatan lagi sekarang (Hakim-hakim 6: 13). Jawabannya langsung diberikan Tuhan pada Gideon yaitu "PERGI" (Hakim-hakim 6: 14). "PERGI" => Tuhan akan membuka jalan Jika ada yang merasa dirinya tidak mampu dan tidak akan bisa membawa kemuliaan bagi Tuhan, maka orang tersebut adalah Musa didalam Alkitab (Keluaran 3: 8-12). Sampai sekarang Tuhan memilih kita dg cara yang sama (1Korintus 1: 27). Musa adalah seorang yag gagap dan Tuhan telah dia (Keluaran 4: 10-12). Dan Firman Tuhan yang pertama yang diajarkan Tuhan kepada Musa adalah: LET MY PEOPLE GO! Atau BIARKAN UMATKU PERGI! (Keluaran 3:18). PERGI, PERGI, dan PERGI ADALAH Firman pertama yang diterima Musa. Dan sebagai tambahan bahwa PERGI juga adalah Firman Tuhan yang pertama diterima Abraham (Kejadian 12:1). PERGI adalah INTI dari INJIL. "PERGI" => Tuhan akan menguduskan Yesaya 6:8. Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata : "Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?". Maka sahutku : "Ini aku, utuslah aku" Ada bebrapa hal yang dapat kita pelajari dari ayat ini. > Mengapa Tuhan berkata demikian Tuhan yang mempunyai langit dan bumi, Tuhan yang mengenal semua manusia yang ada dimuka bumi ini, masakan Ia begitu "desperate" atau putus asa untuk menemukan seorang saja yang menjadi utusan-Nya? Tetapi memang benar karena begitu hebatnya kemuliaan semua dari dunia, sehingga sedikit sekali orang-orang yang mau menyerahkan diri menjadi hamba Tuhan. Karena masih banyak orang yang mengikuti Tuhan hanyalah untuk memperoleh sesuatu dari Tuhan bukaannya untuk menyerahkan hidupnya bagi Tuhan. > Yesaya mendengar suara Tuhan yang memanggilnya pertama sekali baru setelah itu ia mendengar suara Tuhan yang lainnya Kita tahu bahwa nabi Yesaya adalah nabi besar dengan berbagai-bagai penglihatan dari Tuhan. Ada banyak suara Tuhan yg dipakai oleh hamba-hamba Tuhan karena keindahan yg terangkum didalamnya. Yesaya 41 : 18; Yesaya 40 : 31. Kita mengenal nama-nama orang muda seperti Yesaya yang menjawab "YA" lepada panggilan Tuhan seperti: Martin Luther, John Wesley, A.B. Simpson, Billy Graham, Mother Teresa, Reinhard Bonke, bahkan bapak gereja kita Bpk. Pdt. Dr. Benjamin Munthe, mereka adalah sedikit dari banyak nama lainnya seperti Yesaya yang menjawab "YA" pada panggilan Tuhan dan dipakai Tuhan luarbiasa untuk membawakan keindahan diempat dimana Tuhan mengutus mereka. > Yesaya bahkan tidak bertanya apa yang terjadi pada hidupnya dan masa depannya Yesaya adalah seorang muda yang mempunyai banyak impian , tetapi ketika Tuhan memanggil dia, segera ia menyerahkan seluruh hidupnya tanpa mempertanyakan gajinya, masa depannya, hak-haknya, dan tuntutannya. Pennyerahan diri sepenuhnya inilah yg membawa dia menjadi seorang nabi yang besar. Rahasia daripada keberhasilan Yesaya adalah penyerahan diri sepenuhnya dengan iman yang teguh kepada Pribadi yang tepat. * Tuhan menjamin masa depan kita (Yeremia 29 : 11) * Tuhan mmegang kita dengan tangan kanan-Nya yang membawa kemenangan (Yesaya 41 : 10) * Tuhan menuntun dan membawa kita kepada kebaikan-Nya (Mazmur 23 : 3b) * Tuhan menyegarkan jiwa kita (Mazmur 23 : 3) * Dan Tuhan jaminan yang teguh, yang tidak tergoyahkan (Matius 16 :18; 1 Korintus 10: 4; Ibrani 7: 22) Apakah saudara mendengar suara Tuhan yang memanggil saudara? Apakah saudara mau pergi untuk Tuhan? Apakah sudara berani mempercayakan hidup saudara kepada Tuhan? Mari jawablah "YA" pada panggilan Tuhan. Selalu ada kemenangan di dalam iman kepada Kristus Yesus. Tuhan Yesus Memberkati saudara! |
Posted: 12 Feb 2014 06:49 PM PST Hari yang dirayakan oleh orang-orang barat pada awalnya, namun sekarang menjadi populer di Indonesia bahkan merebak di pelosok dunia adalah Valentine's Day. Valentine's day bukan hanya menjadi trend dikalangan anak muda gaul tetapi juga orang tua yang ingin kembali fungky. Mereka berlomba menawarkan acara khusus merayakan valentine's Day, dari acara yang paling sederhana sampai sekelas VIP. Bahkan valentine's Day menjadi satu acara khusus di gereja-gereja masa sekarang. Yang menjadi masalah, bolehkah sebagai anak-anak Tuhan kita ikut serta merayakan Valentine's Day. Sejarah Velentine's Day Hari Velentine berasal dari hari perayaan Lupercalia yaitu pesta jamuan kasih sayang bangsa Romawi kuno, yang jatuh pada tanggal 15 Februari. Dahulu pada jaman Romawi kuno, masyarakat Romawi menyembah Dewa Lupercus untuk menjaga ternak-ternak mereka. Pesta penyembahan Dewa Lupercus diselenggarakan bulan Februari setiap tahunnya. Salah satu adat yang biasa di jalani adalah mereka akan menuliskan nama perempuan di selembar kertas dan menaruhnya ke dalam sebuah kendi yang besar. Lalu setiap pemuda akan mengambil satu nama dai kendi tersebut. Pemuda dan perempuan yang berpasangan akan tetap terus bersama-sama sampai perayaan tahun depan. Namun semenjak abad ke 16 M, upacara keagamaan menjadi hilang, berganti dengan sebuah upacara kasih sayang untuk memperingati kematian Santo Valentinus. Pada masa pemerintahan Raja Claudius II(268-270), dianggap bahwa pria yang sudah menikah akan menjadi prajurit yang lemah, maka semua pria di daerah kekuasaanya dilarang menikah. Pada masa Raja Claudius hidup seorang santo (pendeta romawi) bernama Valentinus. Santo Valentinus melawan perintah raja, secara diam-diam menikahkan pasangan muda yang jatuh cinta. Pada akhirnya perbuatan ini ketahuan, kemudian ia ditangkap dan dipenjarakan. Upacara kematian santo valentinus diterima sebagai hari kasih sayang yang dikaitkan dengan kepercayaan orang Eropa bahwa pada tanggal 14 Februari kasih sayang mulai bersemi bagaikan burung jantan dan burung betina. Pada tahun 496 Paus Gelasius menetapkan hari Valentine sebagai hari memperingati Santo Valentinus. Dalam setiap perayaan Valentine's Day kita selalu melihat beberapa hiasan atau benda digunakan sebagai simbol dalam perayaan Valentine's Day ini. Setiap benda memiliki sebuah makna tersendiri. Simbol yang seringkali digunakan dalam Valentine's Day adalah hati. Menurut kepercayaan kuno adalah sumber dari berbagai macam emosi, kemudian dikaitkan dengan emosi cinta. Bunga mawar merah, sebagai simbol dari perasaan cinta yang sangat kuat. Bukan hal yang asing jika pada hari Valentine ada seorang pemuda yang memberikan bunga mawar merah kepada seorang gadis yang dicintainya. Bunga mawar merah ini adalah kesukaan dari Dewi Venus, dewi cinta bangsa Romawi. Renda biasa juga digunakan sebagai simbol, meski di Indonesia Renda kurang diminati sebagai simbol Valentine's Day. Berdasarkan tradisi sejarah, renda digunakan sebagai saputangan wanita. Jika seorang gadis menjatuhkan saputangannya, seorang pria akan mengambilkannya untuk wanita itu. Kadangkala seorang wanita dengan sengaja menjatuhkan renda ketika melihat pria yang dicintainya. Berlatarbelakang dari tradisi demikian orang mulai berpikir tentang keromantisan Valentine's Day jika melihat renda. Simbol lainnya, coklat melambangkan hal-hal yang kamu inginkan dalam hidup. Keinginan disini dimengerti suatu keinginan untuk menjalin sebuah hubungan yang lebih mendalam lagi antara pria dan wanita, dan keinginan ini merupakan luapan perasaan dari emosi cinta seseorang, baik itu pria ataupun wanita. Sikap Iman Kristen Zaman sekarang orang tidak lagi mengetahui dengan jelas asal usul Valentine's day. Orang-orang saling berusaha untuk mengucapkan "Met' Valentine's Day", berkirim kartu, bunga, bertukar kado, memberi coklat, dan menyatakan rasa cinta atau sayang kepada pasangannya. Beberapa tahun belakangan ini perayaan Valentine's Day mulai merebak ke dalam Gereja dan mempengaruhi iman Kristen. Selebaran yang diedarkan di banyak gereja untuk merayakan Valentine's Day. Nampaknya Kekristenan hanya menyingkapi sebagai hal yang wajar dalam perilaku manusia masa sekarang. Kaum Rohaniawan memandang hal ini sebagai bukti kasih sayang kita kepada setiap orang yang kita kasihi. Namun sebenarnya tujuan utama dari Valentine's Day untuk menyembah dewa Lupercus. Artikel yang berjudul "Should Biblical Observe It" dari situs yang beralamat www.Kornet.Org. menerangkan kata "Valentine" berasal dari bahasa latin yang berarti "Yang Maha Perkasa", "Yang Maha Kuat", dan "Yang Maha Kuasa". Kata-kata "Yang Maha Perkasa", "Yang Maha Kuat", dan "Yang Maha Kuasa"ditujukan kepada Nimrod dan Lupercus, tuhan orang Romawi. Dan diterangkan dalam artikel tersebut, jika kita mengatakan kepada seseorang "be my valentine", itu berarti melakukan perbuatan yang dimurkai Tuhan karena memintanya menjadi "Sang Maha Kuasa". Serta menghidupkan budaya pemujaan kepada berhala. Valentine's Day merupakan sebuah hari peringatan atas kematian Santo Valentinus yang berjuang menentang kebijaksanaan Raja Claudius II yang melarang sebuah pernikahan di daerah kekuasaan Raja Claudius II. Hari peringatan ini diselenggarakan sebagai rasa penghormatan dan pengagungan atas ketabahan, keberanian dan kepasrahan hidup dalam menghadapi cobaan dan ujian yang berat. Dan para pengikut Santo Valentinus memperingati hari kematian ini sebagai upacara keagamaan. Ini berarti ketika kita merayakan Valentine's Day, kita juga sedang memperingati kematian Santo Valentinus. Adakah gunanya arti sebuah peringatan kematian seseorang bagi iman Kristen? Lalu mengapa kita masih juga menyambut Valentine's Day? Mungkinkah Valentine's Day hari yang begitu istimewa? Adat? Tradisi? Peringatan kematian? Penyembahan berhala? Ungkapan kasih sayang kepada orang yang kita kasihi? Atau, hanya ikut-ikutan yang tanpa tahu asal mulanya? Beragam pertanyaan bernada cemas selalu muncul setiap tahun pada tanggal 14 Februari. Sedangkan kita sendiri tidak dapat berdiri dalan situasi dan kondisi yang membingungkan. Pada sikap hidup yang memelihara hari-hari tertentu merupakan sikap hidup yang diperhamba oleh allah-allah yang hakekatnya bukan Allah. Valentine's Day salah satu bentuk pemeliharaan hari-hari tertentu Galatia 4:10 "Kamu dengan teliti memelihara hari-hari tertentu, bulan-bulan, masa-masa yang tetap dan tahun-tahun". Apalah arti sebuah pengakuan kita kepada Kristus Yesus Tuhan Kita, jikalau kita masih menyedikan diri untuk diperhamba oleh allah-allah dan roh-roh dunia. Orang yang hidup di dalam Kristus tidak lagi menyediakan diri untuk mengikuti ajaran-ajaran filsafat yang kosong dan palsu menurut ajaran turun temurun dan roh-roh dunia. Kolose 2:8 "Hati-hatilah supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus". Dengan demikian kita dituntut kearifan secara pribadi untuk menganalisa lebih lanjut akan kegunaan dan fungsi Valentine's Day dalam hidup kita. Tentunya dalam kita mencermatinya tidak lepas latar belakang perayaan Valentine's Day dalam hidup kita. Tentunya dalam kita mencermatinya tidak lepas latar belakang perayaan Valentine's Day. Kita boleh menganggap ini dengan serius, sama seperti kita boleh mengabaikannya. Sumber: www.seekersofchrist.com |
Posted: 11 Feb 2014 04:03 AM PST Banyak orang tidak menyukai kata tersebut. Mungkin karena bila diucapkan kepadanya, maka kesannya ia sedang dipaksa untuk melakukan suatu pekerjaan. "Segera ya kerjakan" atau "Selesaikan dengan segera". Namun sebenarnya kalau kita ingin berhasil dalam hidup ini, maka kita tidak boleh "alergi" dengan kata segera, justru sebaliknya kita menyukainya, karena itu berarti kita tidak hidup menunda-nunda. Prinsip yang sama berlaku dalam dunia rohani. Adalah baik bila setelah kita mendengarkan Firman Tuhan ataupun pimpinan Roh Kudus dalam hati kita, kita segera mematuhinya kita segera melakukannya. Kadang kala sangat mudah untuk berpikir bahwa mengetahui suatu Firman atau suatu kebenaran sudah sama dengan melakukannya, padahal itu sama sekali berbeda. Itu sebabnya bila seorang anak Tuhan tidak berhati-hati, ia bisa puas hanya dengan mengetahui saja. Tentu saja mengetahui itu perlu dan harus, itu merupakan langkah pertama, namun harus dilanjutkan pada prakteknya. Mari kita menyadari bahwa kita harus menjadi pelaku Firman dan bukan hanya pendengar saja (Yak 1:22), dan mari kita melakukannya dengan segera. Salah satu ciri dari pertobatan sejati ialah tidak menunda-nunda. Ketika kita diingatkan bahwa kita harus senantiasa mengisi hati kita dengan Firman tiap-tiap hari, mari kita melakukannya dengan segera. Ketika kita diajari untuk melawan dosa dan kehendak daging dengan menyangkal diri kita dan tunduk pada Roh Kudus, mari kita mempraktekkannya dengan segera. Di saat kita mengerti bahwa kita harus rajin dan bertanggungjawab atas pekerjaan kita mari kita melakukannya dengan segera, mari kita dengan sungguh-sungguh dan sepenuh hati bekerja, kalau kita sudah mengerti bahwa tidak ada jalan lain untuk diberkati, sebelum kita menabur dengan sukacita dan setia bekerja keras, maka mari kita segera melaksanakannya dengan setia. Saat serangan penyakit datang dan kita tahu bahwa kita harus menolaknya, maka dengan segera kita usirkan dalam Nama Yesus dan mempraktekkan iman kita. Dan ada banyak lagi contoh lainnya, yang sebenarnya tiap hari Roh Kudus pasti telah menjamah hati kita untuk segera berubah, segera bertumbuh dan segera bertobat. Oh, betapa besar berkat yang disediakan Tuhan, jika semua kita anak-anak Tuhan dengan segenap hati dan dengan segera melaksanakan Firman Tuhan yang telah diajarkan kepada kita. Tentu saja ada banyak janji Tuhan, berkat Tuhan, pengurapan Tuhan, kuasa Tuhan yang pasti diberikan dan dicurahkan atas hidup kita. Oleh sebab itu mari mulai dari saat ini, kita bersama-sama menetapkan hati dan memilih untuk segera menjadi pelaku Firman. Walau kerap kali lebih nyaman untuk menunda-nunda, atau lebih enak untuk tidak berubah dan tetap seperti biasanya, atau lebih mudah untuk berharap dengan sendirinya keadaan kita berubah tanpa kita perlu berbuat banyak, jangan kita ikuti kehendak daging dan tipu daya setan tersebut. Bahkan kandang kala setan akan membuat seakan-akan orang lainlah yang bersalah, bukan kita, jadi kita tidak perlu bertobat. Atau situasilah yang tidak adil, atau bahkan Tuhan yang tidak adil, atau apa saja, asal kita tidak berubah. Padahal yang paling penting adalah kita berubah, kita lebih banyak memberi, kita yang mengampuni, kita yang beriman, kita yang rajin, kita yang melayani, kita yang rendah hati, dan semua itu kita lakukan dengan segera begitu kita menyadarinya. Roh Kudus pasti menolong kita. Mari kita belajar, dalam hidup ini untuk selalu bertumbuh dalam pengenalan kita akan Tuhan, dalam kasih kita kepada sesama, dalam karakter kita dan tentunya bertumbuh dalam pengurapan kita. Untuk itu kita harus melakukan bagian kita, kita tidak dapat bersikap biasa saja. Kalau kita mau mendapatkan hasil yang berbeda, maka tentunya kita harus melakukan hal yang berbeda. Dan tiap-tiap orang diantara kita pasti dipimpin Roh Kudus dalam hal tersebut. Mungkin itu berarti kita harus lebih banyak berdoa dengan sungguh-sungguh, mungkin itu berarti lebih banyak berkorban untuk keluarga, mungkin itu berarti lebih ramah atau lebih sabar. Marilah kita melakukan itu semua dengan segera. Kita belajar untuk berhenti membuat alasan-alasan, berhenti menunda-nunda pertobatan, sebaliknya, kita dengan bersemangat mentaati dengan segera Firman Tuhan yang ditanamkan dalam hati kita. Maka kita akan melihat hidup yang diberkati dan diurapi menjadi milik kita tiap-tiap hari. Segera, segera lakukan Firman Tuhan. Itu adalah cara yang terbaik, jangan tunggu nanti, jangan tunggu esok, jangan tunggu sampai semua baik, jangan tunggu sampai diberkati, tapi sekarang dan segera…. Amen Sumber : PLANT A SEED by. Ps.Victoria & Ps.Joyce Munte |
You are subscribed to email updates from GKII Jogja To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 comments:
Post a Comment