Rancangan Allah |
Posted: 02 Feb 2014 03:38 PM PST Posted on Senin, 3 Februari, 2014 by Saat Teduh - Diambil dari Renungan Gereja Kristus Yesus - Bacaan Alkitab hari ini: Yesaya 40 Pasal 40-55 merupakan kata-kata penghiburan dan pengharapan bagi umat Allah yang sedang berada dalam pembuangan. Mengingat bahwa Nabi Yesaya hidup pada zaman sebelum pembuangan, maka kata-kata penghiburan dan pengharapan ini merupakan kata-kata nubuatan yang baru menjadi relevan di masa depan, saat bangsa Yehuda sudah berada di pembuangan. Dalam bacaan Alkitab hari ini, Nabi Yesaya menjelaskan bahwa pembuangan itu dirancang oleh Allah sebagai hukuman atas dosa yang dilakukan oleh umat Yehuda. Apakah yang menjadi jaminan bahwa umat Allah yang berada dalam pembuangan akan bisa mengalami pembebasan sesudah penghukuman Tuhan itu berakhir? Pertama, perlu diingat bahwa yang menjadi jaminan bukanlah diri umat Allah itu sendiri (yang sedang mengalami kemerosotan), melainkan firman Allah yang tidak pernah berubah atau merosot (40:8). Kedua, yang menjadi jaminan adalah bahwa Tuhan Allah itu berkuasa untuk melaksanakan janji-Nya. Bila umat Allah melihat dirinya sendiri, mereka hanya akan melihat kelemahan dan ketidaksanggupan diri mereka. Akan tetapi, bila mereka memandang Allah, tidak ada sesuatu pun yang mustahil (40:10). Umat Allah bukan hanya perlu menyadari kemahakuasaan Allah, tetapi juga perlu memahami kepedulian Allah yang digambarkan seperti kepedulian seorang gembala terhadap domba-dombanya (40:11). Kita perlu menanggapi janji Allah dengan iman, bukan dengan logika. Sadarilah bahwa rancangan Allah itu berasal dari diri-Nya sendiri dan tidak pernah didasarkan pada akal manusia. Tindakan Allah itu tidak akan pernah bisa kita atur! [P] Yesaya 40:13-14 Filed under: Renungan Harian |
Posted: 02 Feb 2014 03:36 PM PST Posted on Senin, 3 Februari, 2014 by Saat Teduh Baca: Yohanes 11:45-57 Jika satu orang kesal dan ingin membunuh orang lain, itu belum luar biasa. Amarahnya bisa menyurut, keinginan jahat itu pun bisa dilupakan dan disesali. Namun, jika amarah dan hasrat membunuh itu sama-sama dirasakan sejumlah orang, itu baru luar biasa. Konspirasi di antara mereka bisa segera memekar, dan segala siasat serta rencana pun bisa disusun. Di dalam alur narasi Injil Yohanes, amarah para pemimpin agama Yahudi ini sudah muncul sejak Yohanes 5:18, ketika mereka mulai bermaksud membunuh Dia karena menyamakan diri-Nya dengan Allah. Niat para pemimpin Yahudi makin kukuh setelah mukjizat-Nya yang terakhir ini. Mukjizat kebangkitan Lazarus ini ironis, karena mempersiapkan jalan panjang Yesus menuju pemuliaan diri-Nya melalui kematian-Nya di salib, juga melalui kebangkitan-Nya dari antara orang mati. Dalam makna inilah Yesus akan "ditinggikan" (Yoh. 3:14). Di tengah konspirasi ini, kata-kata yang diucapkan Kayafas (49-50) bersifat ironis, karena memuat makna yang lebih dalam yang tidak disadarinya: Yesus akan mati "untuk bangsa itu … tetapi juga untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai berai" (51-52). Inilah sebenarnya "puncak" konspirasi para pemimpin Yahudi, bahwa siasat jahat mereka digunakan Allah untuk menyelamatkan orang yang percaya kepada Anak-Nya yang tunggal. Bahwa kegelapan itu tidak dapat menguasai terang, dan bahkan sedang ditaklukkan oleh terang (Yoh. 1:5). Nas ini menjadi penghiburan bagi kita, orang Kristen yang hidup, bersaksi, dan berjuang di dalam dunia. Konspirasi kejahatan terus menggila dan kegelapan terus berusaha eksis. Namun jangan menyerah karena kuasa Allah justru terus mewujud di tengah-tengahnya. Pertanyaannya, maukah kita ikut Tuhan dan tidak menyerah terhadap konspirasi kejahatan, atau justru membiarkan diri tenggelam di dalamnya? Apakah kita ingin ikut Yesus atau malah merapat dengan Kayafas dan kawan-kawan? Jangan sampai kita justru melawan Allah, entah dengan tindakan aktif atau sikap berdiam diri, sehingga menjadi musuh yang akan binasa karena kita menolak Sang Mesias. - diambil dari Santapan Harian Scripture Union Indonesia. www.su-indonesia.org - Filed under: Renungan Harian |
You are subscribed to email updates from Saat Teduh To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 comments:
Post a Comment