Keberpihakan Tuhan |
Posted: 01 Feb 2014 05:33 PM PST Posted on Minggu, 2 Februari, 2014 by Saat Teduh Baca: Mazmur 124 Kalau Mazmur 121 mulai dengan pernyataan keyakinan bahwa pertolongan atas Israel datangnya dari "Tuhan yang menjadikan langit dan bumi", maka mazmur ini justru menutupnya dengan baris yang serupa. Bila Mazmur 121 sepenuhnya menyatakan keyakinan akan pertolongan Tuhan, maka Mazmur 124 ini mengajak pembacanya untuk mensyukuri pertolongan Tuhan yang telah mereka alami. Uniknya Mazmur 124 ini, syukur itu tidak secara langsung diarahkan kepada Tuhan, melainkan pemazmur memaparkan kepada umat tindakan Tuhan agar mereka memuji dan bersyukur kepada-Nya (6a).Umat Tuhan diingatkan bagaimana Tuhan berpihak kepada mereka ketika musuh mengepung dan hendak membinasakan mereka (1-2). Seorang penafsir mencoba meletakkan konteks mazmur ini pada masa raja Hizkia (2Raj. 18-19; Yes. 36-37). Saat itu, Yerusalem sedang dikepung oleh pasukan Asyur. Kepungan itu begitu kuat sehingga penduduk Yerusalem ibarat burung yang terjerat penangkap burung. Asyur sedang kuat-kuatnya melibas berbagai bangsa, dan sedang mengincar Yehuda! Gambaran kepungan musuh yang dipakai mazmur ini di ayat 3-5, yaitu air dan sungai, juga dipakai oleh Yesaya dalam konteks penyelamatan dari Babel (Yes. 43:2). Dalam situasi seperti ini, penyelamatan Yerusalem hanya dapat terjadi karena keberpihakan Tuhan atas umat-Nya (1-2). Dengan cara yang ajaib, yang tidak terpikirkan oleh akal manusia, Tuhan meluputkan mereka dari perangkap musuh. "Jiwa kita terluput seperti burung; dari jerat penangkap burung; jerat itu telah putus, dan kita pun terluput" (7). Keberpihakan Tuhan bukan karena Tuhan pilih kasih melainkan karena kedaulatan Tuhan. Bagi umat Israel, itulah anugerah! Bagi kita umat Tuhan masa kini, juga demikian! Tentu saja jangan berharap Tuhan berpihak pada kita, kalau kita tidak hidup dalam kebenaran! - diambil dari Santapan Harian Scripture Union Indonesia. www.su-indonesia.org - Filed under: Renungan Harian |
Posted: 01 Feb 2014 05:30 PM PST Posted on Minggu, 2 Februari, 2014 by Saat Teduh - Diambil dari Renungan Gereja Kristus Yesus - Bacaan Alkitab hari ini: Yesaya 38-39 Saat menghadapi banyak masalah, kita cenderung untuk mengeluh, padahal masalah seringkali merupakan sarana yang membuat kita semakin dekat dengan Tuhan. Kita telah membaca bahwa ancaman dari pasukan Asyur telah membuat Raja Hizkia berada di puncak kedewasaan secara rohani. Dia berhasil menguatkan iman rakyatnya agar tetap mempercayai Allah walaupun situasi yang dihadapi adalah seolah-olah umat Yehuda telah berada di jalan buntu. Saat divonis mati oleh Tuhan pun, Raja Hizkia tetap berharap kepada Tuhan sehingga Tuhan menunda kematian Raja Hizkia selama lima belas tahun (38:1-5). Setelah Tuhan memperpanjang umur Raja Hizkia dan keadaan negara stabil (tidak ada perang lagi), datanglah utusan dari Merodakh-Baladan bin Baladan, raja Babel untuk memberi selamat atas kesembuhan Raja Hizkia serta meninjau Kerajaan Yehuda. Kedatangan utusan tersebut membangkitkan rasa bangga (bandingkan dengan 2 Tawarikh 32:25) sehingga Raja Hizkia memamerkan seluruh harta bendanya dan seluruh daerah kekuasaannya. Jelas bahwa Bait Allah pun—yang menjadi kebanggaan rakyat Yehuda—ikut diperlihatkan kepada utusan raja Babel tersebut! Akibatnya, Tuhan mengumumkan Keruntuhan Kerajaan Yehuda yang akan terjadi sesudah Raja Hizkia wafat (Yesaya 39:6-7). Kejatuhan seorang beriman umumnya tidak terjadi saat pencobaan berat datang, tetapi saat keadaan tenang (mapan). Kejatuhan Raja Daud pun terjadi saat ia sedang dalam keadaan santai (2 Samuel 11). Bacaan Alkitab hari ini merupakan peringatan bagi para pemimpin dan aktivis gereja agar tidak jatuh dalam dosa pada masa tua setelah berjuang mempertahankan iman pada masa muda. [P] Yesaya 39:6 Filed under: Renungan Harian |
Posted: 31 Jan 2014 04:20 PM PST Posted on Sabtu, 1 Februari, 2014 by Saat Teduh Baca: Yohanes 11:38-44 Apa sebenarnya yang menentukan baik atau tidaknya sebuah hotel? Jawabannya adalah pelayanan yang diberikan kepada para tamu. Sebuah hotel bisa saja memiliki situs web yang dikelola apik, kampanye iklan yang fantastik, gedung megah, diskon menggiurkan, berbagai fasilitas tambahan yang tidak dimiliki saingannya, lokasi strategis, dan lain-lain. Namun, semua itu tidak ada artinya jika tamu yang menginap di sana pulang dengan rasa kecewa atas kualitas pelayanan yang diberikan. Apa hal paling utama pada nas ini? Bukan kebangkitan Lazarus, walaupun itu memang merupakan tanda yang sangat penting. Yang paling penting adalah para pendengar Yesus (dan juga pembaca Injil Yohanes) percaya bahwa Sang Bapalah yang mengutus diri-Nya (42), dan dengan demikian kemuliaan Allah dinyatakan (40). Kebangkitan Lazarus sebenarnya adalah salah satu dari serangkaian tanda yang dimulai sejak mukjizat air menjadi anggur di Kana (2:1-11), yang semuanya bertujuan untuk membuat orang-orang yang melihat Yesus, dan juga para pembaca Injil Yohanes itu sendiri, percaya kepada Yesus sebagai Sang Anak yang diutus Bapa. Doa Yesus di ayat 41-42 merupakan salah satu penanda kedekatan dan komunikasi yang intens di antara Sang Anak dengan Bapa-Nya. Namun, yang paling penting, kedekatan ini juga dibuktikan dengan kebangkitan Lazarus: panggilan Yesus berkuasa untuk membangkitkan Lazarus yang telah mati empat hari! Setiap tanda yang dimuat di dalam Injil Yohanes menantang para pembacanya untuk memilih: percaya bahwa Yesus adalah Sang Anak, sang kebangkitan dan hidup, atau tidak. Jika kita hanya menaruh "percaya" pada mukjizat-Nya, dan percaya bukan Dia yang berkuasa melakukan mukjizat itu, kita justru rugi. Itu sama saja dengan menolak otoritas dan kuasa Dia, sang pemberi hidup yang telah membangkitkan Lazarus. Kita terjebak untuk mencari kepuasan kita, dan bukan mencari kemuliaan Allah. Padahal, hanya dengan berserah dan mengakui kemuliaan Allah saja, tidak ada yang mustahil bagi Allah di dalam kehidupan kita. - diambil dari Santapan Harian Scripture Union Indonesia. www.su-indonesia.org - Filed under: Renungan Harian |
You are subscribed to email updates from Saat Teduh To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 comments:
Post a Comment