SAYA KECEWA |
Posted: 14 Feb 2014 09:00 AM PST
Baca: Yosua 1:1-9 Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke manapun engkau pergi. (Yosua 1:9) Bacaan Alkitab Setahun: Tiga tahun yang lalu, saya mengalami tawar hati. Penyebabnya, saya menganggap doa saya tak kunjung dijawab oleh Tuhan. Merasa letih dan jenuh berdoa, karena tidak juga melihat keadaan hidup saya membaik, saya pun berhenti pergi ke gereja. Ternyata, hati yang tawar itu mendatangkan dampak buruk. Saya jatuh sakit selama berbulan-bulan. Sungguh menyiksa sehingga tubuh saya jadi sangat kurus. Saya harus bolak-balik periksa ke dokter. Di tengah kelemahan itu, saya tersadar akan kekecewaan saya pada Tuhan yang menjadikan saya tawar hati. Saya pun mendekat pada Tuhan, mulai aktif lagi dalam komunitas gereja. Puji Tuhan, kesehatan saya dipulihkan. Setelah Musa mati, Tuhan menunjuk Yosua untuk memimpin bangsa Israel (ay. 2). Sebelum Yosua berjalan memimpin bangsa itu, Tuhan mengatakan Dia akan menyertai Yosua seperti Dia menyertai Musa (ay.5). Tuhan juga memberi peringatan agar Yosua tidak menjadi kecut dan tawar hati (ay. 9) karena dalam perjalanan itu ia harus berperang untuk merebut beberapa kota. Seperti hidup Yosua, dalam perjalanan hidup kita, Tuhan juga tidak ingin kita menjadi tawar hati. Tawar hati bisa disebabkan oleh kekecewaan yang berkepanjangan. Tawar hati berbahaya karena dapat membuat kita merasa jauh dari Tuhan dan patah semangat (Ams. 24:10). Saat kondisi hati kita rentan, Iblis akan lebih mudah memengaruhi kita untuk menyimpang dari kehendak Tuhan. Jadi, berpeganglah teguh pada pengharapan kita akan penyertaan dan pemeliharaan Tuhan.—NOV TAWAR HATI HANYA AKAN MEMPERBURUK KEADAAN. Anda diberkati melalui Renungan Harian? Respons: |
Posted: 13 Feb 2014 09:00 AM PST
Baca: Yohanes 12:1-8 Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku. (Yohanes 12:7) Bacaan Alkitab Setahun: Joe DiMaggio, pemain baseball legendaris AS yang juga suami kedua Marilyn Monroe, sangat berduka ketika mantan isterinya itu meninggal. Rupanya, Joe masih mencintai Marilyn sekalipun pernah dikhianati oleh mantan istrinya itu. Joe pun memutuskan untuk menangani semua urusan pemakaman Marilyn dan selama 20 tahun berikutnya, seminggu tiga kali Joe meletakkan selusin mawar merah di kuburan Marilyn. Cinta atau kasih sayang memungkinkan seseorang melakukan hal yang sepertinya tidak logis. Begitu pula yang dilakukan Maria ketika mengurapi kaki Yesus dengan minyak narwastu yang mahal harganya. Agak berbeda dengan Joe yang mengirim selusin mawar ke pusara mantan istrinya, Maria mengurapi kaki Yesus untuk mengingat hari penguburan Yesus. Ya, tidak lama setelah peristiwa di rumah Lazarus itu, Yesus menggenapi misi agung-Nya dengan memberikan nyawa-Nya di kayu salib. Mengenai peristiwa ini, Markus mencatat perkataan Yesus: "Sesungguhnya di mana saja Injil diberitakan di seluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia" (Mrk. 14:9). Jika seseorang sungguh mencintai, ia akan mengekspresikannya tanpa memikirkan untung atau rugi. Joe mengungkapkan cintanya kepada Marilyn dengan memberikan selusin bunga mawar. Maria merelakan minyak yang mahal sebagai ungkapan cinta kepada Tuhannya. Kita juga bisa mengungkapkan cinta kepada Tuhan, pasangan, orangtua, anak, maupun kepada sesama kita. Mari ungkapkan cinta kita selagi orang-orang yang kita kasihi masih hidup, supaya kelak tidak ada penyesalan.—IDO CINTA YANG SEJATI MEMBERI TANPA PAMRIH, Anda diberkati melalui Renungan Harian? Respons: |
You are subscribed to email updates from Renungan Harian® To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 comments:
Post a Comment