Tidak cukup hanya kurban |
Posted: 16 Feb 2014 03:35 PM PST Posted on Senin, 17 Februari, 2014 by Saat Teduh Baca: Imamat 5:14 – 6:7 Setiap dosa memiliki konsekuensi. Setiap kesalahan memiliki akibat yang harus dibenahi. Tuhan memang menuntut umat Israel membawa kurban untuk membereskan hubungan orang yang berbuat salah dengan Dia (5:14-19; 6:6-7), tetapi itu saja tidak cukup. Ada konsekuensi yang harus ditanggung. Ada akibat yang harus dibenahi (5:16; 6:1-5). Ketika kita berbuat salah, mungkin terasa lebih mudah membawanya dalam doa, minta ampun kepada Tuhan, lalu menganggap bahwa masalahnya telah selesai. Namun, permintaan ampun kepada Tuhan itu perlu dibarengi dengan sikap dan tindakan yang menyatakan bahwa kita sungguh menyadari kesalahan itu dan siap menanggung konsekuensinya. Tuhan menghendaki bahwa secara sosial pun masalah itu harus dibenahi. Jika ada masalah dengan orang lain, maka kita perlu mendatangi orang itu dan minta maaf kepadanya. Dengan demikian masalah akan jadi jernih dan tuntas bagi semua orang dan kita akan menjadi saksi-saksi Kristus yang efektif dengan kesaksian hidup kita. Jika ada barang yang menjadi objek perselisihan, Tuhan menuntut bukan saja barang itu dikembalikan melainkan juga ada bukti penyesalan berupa pembayaran denda. Hukum sipil Israel kuno mengakui kerugian potensial yang diakibatkan oleh sebuah tindakan kriminal sehingga tidak bisa orang yang berbuat salah begitu saja menganulir kesalahannya dengan kembali ke titik nol seolah-olah kejadian itu tak pernah terjadi. Misalnya, korupsi tidak menjadi beres ketika 10% ataupun 100% dari hasil korupsinya diserahkan sebagai persembahan. Hasil korupsi itu harus dikembalikan kepada pihak yang empunya beserta dengan dendanya. Barulah hal itu menjadi beres di hadapan Tuhan. Berbagai aspek kehidupan kita – hidup pribadi, hubungan dengan Tuhan, hubungan dengan sesama – semua saling terkait. Kitab Imamat yang bicara tentang kekudusan hidup mengingatkan kita bahwa Tuhan memanggil kita untuk hidup berbeda dari orang dunia sebagai saksi-saksi-Nya yang Ia tempatkan di tengah-tengah dunia yang dosa. - diambil dari Santapan Harian Scripture Union Indonesia. www.su-indonesia.org - Filed under: Renungan Harian |
You are subscribed to email updates from Saat Teduh To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 comments:
Post a Comment