Terbungkus Kenyamanan |
Posted: 21 Feb 2014 04:00 PM PST Sekelompok anak ayam terlihat berjalan mengikuti induknya. Namun salah satu dari anak ayam itu tiba-tiba berhenti dan memilih untuk memisahkan diri dari saudara-saudaranya yang lain. Anak ayam itu lebih tertarik dengan kehidupan seekor sapi yang tidak perlu berjalan berkeliling setiap harinya untuk mencari makan. “Kau tidak pernah bekerja?” tanya anak ayam kepada seekor sapi. “Seperti yang kau ketahui. Aku hanya berdiam diri saja dan makanan selalu datang tanpa aku harus susah-susah mencarinya. Tuanku juga menyediakan tempat tinggal untukku.” “Kalau begitu aku ingin tinggal bersama denganmu.” Selama berbulan-bulan lamanya anak ayam itu tinggal dengan seekor sapi. Anak ayam sangat nyaman berada di sana karena semua makanan yang terbaik selalu ia dapatkan. Anak ayam sangat senang ketika mendengar kabar bahwa tuannya akan mengadakan pesta di rumah. Anak ayam berpikir bahwa dia pasti akan mendapatkan makanan yang paling enak. Dan betapa terkejutnya ketika tuannya menuju ke kandang untuk mengambilnya untuk kemudian dimasak. Anak ayam itu ingin lari namun ia tidak mampu karena tubuhnya yang begitu tambun. Berhati-hatilah dengan sebuah kenyamanan. Terlebih lagi bagi orang-orang yang malah untuk bekerja dan berusaha dan selalu menuntut untuk mendapatkan yang terbaik. Kenyamanan bisa saja membawa dampak yang buruk di kemudian hari. Oleh sebab itu keluarlah dari zona nyamanmu, dan teruslah mencari sesuatu hal yang baru. Ada banyak kesempatan di depan sana yang pastinya akan memberikan berkat yang lebih besar dari apa yang sudah kita dapatkan pada saat ini. Kemalasan mendatangkan tidur nyenyak, dan orang yang lamban akan menderita lapar. Amsal 19:15 Terbungkus Kenyamanan is a post from: Renungan Harian Kristen |
You are subscribed to email updates from Renungan Harian Kristen To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 comments:
Post a Comment