MASALAH = ADA DOSA? |
Posted: 21 Mar 2014 10:00 AM PDT
Baca: Yohanes 9:1-7 Jawab Yesus, "Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi supaya pekerjaan-pekerjaan Allah dinyatakan di dalam dia." (Yohanes 9:3) Bacaan Alkitab Setahun: Saya merasa kurang nyaman jika ada orang yang menghubung-hubungkan masalah keuangan yang kita alami dengan persepuluhan. Atau, jika orang mengaitkan suatu musibah atau penyakit sebagai hukuman atas dosa. Apakah masalah keuangan mutlak terjadi sebagai akibat kelalaian dalam memberikan persepuluhan? Apakah musibah atau sakit penyakit mutlak terjadi sebagai akibat dari dosa yang belum terselesaikan? Dua peristiwa dalam Alkitab menunjukkan bagaimana sepatutnya kita menyikapi hal seperti itu. Pertama, kisah tentang Ayub. Ternyata reputasi saleh, jujur, takut akan Allah, dan menjauhi kejahatan (Ayub 1:1) bukan jaminan tidak adanya masalah dalam hidup Ayub. Hanya dalam sekejap, Ayub kehilangan harta benda, keluarga, dan kesehatannya. Kedua, kisah murid Yesus bertemu dengan orang yang buta sejak lahir. Mereka bertanya, "Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?" Tuhan Yesus menjawab, "Bukan dia, dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia." Ketika mendapati saudara seiman yang sedang bergumul dalam masalah, jangan cepat-cepat menghakimi bahwa hal itu terjadi karena dirinya lalai atau berbuat dosa. Masalah terjadi dalam hidup seseorang belum tentu sebagai teguran atas dosa kita. Bisa saja Tuhan memakai masalah untuk membentuk karakter kita atau untuk menyatakan pekerjaan ajaib-Nya dalam hidup kita. Kita perlu belajar melihat masalah sebagaimana Allah memandangnya.—OKS DOSA MENIMBULKAN MASALAH DALAM HIDUP KITA,
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Respons: |
Posted: 20 Mar 2014 10:00 AM PDT
Baca: 1 Samuel 16:1-13 Manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati. (1 Samuel 16:7) Bacaan Alkitab Setahun: Pada acara Britain's Got Talent 2009, seorang perempuan paruh baya menghadap dewan juri, lalu memperkenalkan diri sebagai kontestan. Ia mengaku berasal dari sebuah daerah yang tidak terlalu terkenal, tetapi berkata bahwa dirinya telah dipersiapkan sejak lama untuk menjadi penyanyi profesional. Melihat penampilannya yang lugu dan klaimnya yang terlalu berani, para juri hanya tersenyum. Beberapa penonton tertawa sinis. Namun, begitu perempuan itu mulai melantunkan lagu, reaksi mereka berubah. Keraguan berganti jadi kekaguman. Tak ada yang menyangka sosok yang sederhana itu ternyata bisa menyanyi dengan indah, dan pada babak final tampil sebagai runner-up. Namanya Susan Boyle. Samuel pada awalnya juga memandang sebelah mata pada Daud. Ketika Tuhan meminta Samuel mengurapi raja yang baru, ia mengira bahwa kandidat yang pantas ialah anak Isai yang bertubuh tinggi besar, yang cocok untuk maju berperang. Ia terkejut ketika Tuhan justru memilih Daud, yang setiap hari menggembalakan domba. Ya, Tuhan mampu melihat lebih dalam daripada daya lihat manusia. Kadang-kadang kita juga gagal menilai orang dengan benar. Mungkin kita menganggap rendah orang lain berdasarkan kesan pertama yang kurang meyakinkan, padahal ia sebenarnya berpotensi besar, bahkan mungkin lebih baik dari kita. Sepatutnya kita tidak terbiasa buru-buru menilai seseorang dari penampilannya, namun belajar untuk sungguh-sungguh mengenal dan menghargainya dengan sebaik mungkin.—Theofilus Yuli Setianto MANUSIA SERING HANYA MELIHAT APA YANG DI DEPAN MATA,
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Respons: |
You are subscribed to email updates from Renungan Harian® To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 comments:
Post a Comment