Permintaan yang Dikabulkan |
Posted: 25 Mar 2014 04:40 PM PDT Posted on Rabu, 26 Maret, 2014 by Saat Teduh - Diambil dari Renungan Gereja Kristus Yesus - Bacaan Alkitab hari ini: 2 Raja-raja 2 Kekuatan bangsa Israel terletak pada para pemimpinnya yang saleh—bukan pada tentara yang hebat—dan para nabi adalah pertahanan Israel yang sejati. Nabi Elisa menyadari bahwa ia adalah ahli waris pelayanan Nabi Elia, sehingga ia meminta juga untuk menjadi pewaris kekuatannya (2:9). Permintaan Nabi Elisa akan dua bagian dari roh Nabi Elia bukanlah permintaan yang congkak dan serakah, melainkan permintaan yang wajar dari seorang ahli waris yang merupakan "anak sulung" yang berhak atas dua bagian dari segala kepunyaan ayahnya (Ulangan 21:17). Apakah Allah berkenan akan permintaan Elisa itu? Ya, Allah mengabulkan permintaan Elisa karena ayat-ayat selanjutnya mengisahkan bagaimana Tuhan memberi kuasa/otoritas kepada Nabi Elisa, termasuk untuk melakukan mujizat (2 Raja-raja 2:14-22). Allah mengabulkan apa yang diminta Nabi Elisa karena tujuan permintaan Nabi Elisa bukanlah untuk menjadikan dirinya lebih hebat atau lebih berkuasa daripada Elia, melainkan agar dia dapat mengerjakan tugas panggilan dari Allah sebagai nabi yang menggantikan Elia. Apabila motivasi kita murni, janganlah kita takut untuk meminta sesuatu yang besar dari Tuhan. Namun, kita perlu terlebih dahulu menguji keinginan dan motivasi kita dalam meminta (berdoa) kepada Tuhan, apakah permintaan kita itu dimaksudkan untuk kepentingan atau kepuasan diri sendiri atau tidak. Roh Kudus yang ada di dalam diri kita akan menolong dan memberi kepekaan akan apa yang sepatutnya kita minta kepada Tuhan, serta menolong kita untuk menyadari apakah doa/permintaan kita itu memuliakan Tuhan atau tidak. [DP] Yohanes 15:7 Filed under: Renungan Harian |
Posted: 25 Mar 2014 04:36 PM PDT Posted on Rabu, 26 Maret, 2014 by Saat Teduh Baca: Imamat 26:1-13 Allah Israel adalah Allah yang cemburu (Kel. 20:5). Ayat yang terdapat dalam Dasa Titah itu menggambarkan salah satu karakter Allah. Allah cemburu karena umat Israel adalah milik-Nya. Bila mereka tidak menyembah Tuhan berarti mereka menolak mengakui Dia sebagai Pemilik dan Penebus mereka. Ini menjadi dasar pemberlakuan berkat atau kutuk dalam ikatan perjanjian (1-2). Ayat 3-13 berisikan janji-janji berkat. Allah yang telah bertindak menebus umat-Nya dari perbudakan Mesir kemudian menjanjikan berkat yang limpah, baik dari segi ekonomi, yaitu kecukupan dalam kehidupan sehari-hari (4-6), maupun dalam hal keamanan dari para bangsa musuh yang mengintai (7-8). Janji berkat-Nya juga akan diteruskan kepada anak cucu Israel (9), yang akan menikmati kelimpahan yang dialami oleh generasi-generasi sebelumnya (10). Allah sendiri akan menjadi Raja mereka, yang memerintah dari kemah suci yang ada di pusat perkemahan Israel (11-12). Mereka akan selama-lamanya menjadi umat Tuhan dan Tuhan menjadi Allah mereka. Kalimat terakhir ini merupakan esensi perjanjian Sinai. Inilah janji anugerah. Sayangnya kelak dalam perjalanan hidup bangsa Israel, mereka begitu mudah melupakan kesetiaan Allah, bahkan meragukan kasih dan kuasa-Nya. Kekhawatiran akan kecukupan dalam hidup sehari-hari ternyata membuat mereka meragukan Allah, bahkan berkhianat terhadap-Nya. Akibatnya mereka pun menerima kutuk (14-39). Janji berkat yang diberikan kepada Israel juga dianugerahkan kepada umat Tuhan masa kini di dalam Kristus. Melalui Kristus, Allah menyatakan pemeliharaan-Nya. Namun tidak berarti anak Tuhan tidak akan menghadapi masalah, melainkan akan mendapatkan kekuatan dan kemenangan menghadapi masalah-masalah itu. Oleh karena itu, jangan biarkan kekhawatiran akan hidup mencengkeram kita, sehingga kita melupakan bahkan menyangsikan kuasa dan kasih setia Tuhan. Hiduplah sedemikian rupa sehingga kita tidak mengkhianati Dia. Jangan sampai kita mengalami kutuk dahsyat, seperti yang dialami oleh Israel. - diambil dari Santapan Harian Scripture Union Indonesia. www.su-indonesia.org - Filed under: Renungan Harian |
Tahun Yobel, tahun kemanusiaan Posted: 24 Mar 2014 04:33 PM PDT Posted on Selasa, 25 Maret, 2014 by Saat Teduh Baca: Imamat 23:35-55 Perikop yang kita baca kemarin berbicara mengenai penerapan peraturan Yobel secara garis besar. Bacaan hari ini berbicara mengenai penerapan yang lebih detail. Inti peraturan ini ialah kepedulian terhadap sesama yang menderita. Allah tidak pernah membedakan manusia yang kaya dan yang miskin, yang kuat dan yang lemah, atau yang berkuasa dan yang tidak berdaya. Itu sebabnya melalui peraturan Yobel ini, Allah kembali menekankan agar umat jangan memperbudak atau menindas sesamanya.Allah mengingatkan umat Israel bahwa mereka dahulu budak di Mesir, tetapi kemudian dimerdekakan Allah (38). Maka mereka menjadi milik Allah, budak-budak Allah (42, 55). Sesama budak Allah tidak boleh saling memperbudak. Prinsip Yobel yang dikembangkan tidak melulu menunggu sampai tahun Yobel tiba baru membebaskan dan mengembalikan apa yang hilang karena digadaikan. Sebaliknya dalam perhatian kepada sesama umat Tuhan, umat yang berkelimpahan harus menyokong mereka yang sedang dilanda kegagalan panen dengan meminjamkan tanpa bunga (36-37). Mereka yang jatuh miskin harus diperlakukan secara manusiawi (39-43). Seluruh tanah Kanaan yang kelak akan menjadi milik pusaka mereka ialah milik bersama. Maka berkat Allah harus dinikmati bersama, bukan hanya oleh orang-orang tertentu, apalagi dengan berdiri di atas penderitaan sesama yang sedang gagal. Kalau ada sesama umat yang jatuh miskin lalu menjual diri pada orang-orang asing di sekeliling mereka, sesama umat harus mau menebus mereka, tanpa perlu menunggu tahun Yobel tiba, tetapi dengan menghitung harga sejumlah tahun-tahun menuju Yobel tersebut (47-55). Bagaimana kita memberlakukan prinsip Yobel dalam kehidupan kita? Dengan kepedulian yang diwujudnyatakan dalam perhatian, pertolongan, atau perlindungan terhadap orang-orang yang diperlakukan tidak adil, dalam hal ekonomi, pendidikan, hukum, keamanan, atau yang lain. Jangan enggan dan jangan malu karena Allah ingin kita melakukannya. - diambil dari Santapan Harian Scripture Union Indonesia. www.su-indonesia.org - Filed under: Renungan Harian |
You are subscribed to email updates from Saat Teduh To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 comments:
Post a Comment