UJIAN WAKTU: Belajar Untuk Sabar (2) |
UJIAN WAKTU: Belajar Untuk Sabar (2) Posted: 17 Mar 2014 11:00 AM PDT Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 18 Maret 2014 Baca: Yakobus 5:7-11 "Karena itu, saudara-saudara, bersabarlah sampai kepada kedatangan Tuhan! Sesungguhnya petani menantikan hasil yang berharga dari tanahnya dan ia sabar sampai telah turun hujan musim gugur dan hujan musim semi." Yakobus 5:7 Abraham membutuhkan waktu 25 tahun sebelum mengalami penggenapan janji Tuhan untuk mendapatkan keturunan. Ketika dipanggil keluar dari negeri nenek moyangnya (Ur-Kasdim) dan mendapatkan janji-janji Tuhan, Abraham berumur 75 tahun, dan kemudian Alkitab mencatat bahwa ia "...berumur seratus tahun, ketika Ishak, anaknya, lahir baginya." (Kejadian 21:5). Contoh lain adalah Kaleb, ia harus menunggu 45 tahun untuk mengalami penggenapan janji Tuhan dalam hidupnya. Tertulis: "Jadi sekarang, sesungguhnya TUHAN telah memelihara hidupku, seperti yang dijanjikan-Nya. Kini sudah empat puluh lima tahun lamanya, sejak diucapkan TUHAN firman itu kepada Musa, dan selama itu orang Israel mengembara di padang gurun. Jadi sekarang, telah berumur delapan puluh lima tahun aku hari ini;" (Yosua 14:10). Lalu, "Yosua memberkati Kaleb bin Yefune, dan diberikannyalah Hebron kepadanya menjadi milik pusakanya." (Yosua 14:13). Tuhan seperti menutup mata dan tidak memperhatikan ketekunan mereka sampai terjadi penundaan begitu lama sehingga semua nampak buruk, tetapi dari kisah tokoh Alkitab ini Tuhan hendak menegaskan bahwa "...semua orang yang menantikan Engkau takkan mendapat malu;" (Mazmur 25:3a). Cepat atau lambat janji Tuhan pasti digenapiNya! Yakobus memberikan nasihat agar kita bersabar dalam menanti-nantikan Tuhan. Kata sabar ini sampai diulang sebanyak 4x, bukti bahwa bersabar adalah sesuatu yang sangat penting dan merupakan kunci untuk bisa menang dalam ujian waktu Tuhan, seperti seorang petani yang dengan sabar menantikan hasil panan meski harus melewati musim gugur, suatu masa yang juga dialami Habakuk. "Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang," (Habakuk 3:17). Selama musim gugur tetaplah menabur dan bekerja, supaya saat musim semi tiba ada tuaian. |
You are subscribed to email updates from Renungan Harian Air Hidup To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 comments:
Post a Comment