Akibat Dosa |
Posted: 24 Apr 2014 04:37 PM PDT Posted on Jumat, 25 April, 2014 by Saat Teduh - Diambil dari Renungan Gereja Kristus Yesus - Bacaan Alkitab hari ini: 2 Raja-raja 23:1 – 24:7 Reformasi yang dilakukan oleh Raja Yosia adalah peristiwa yang luar biasa pada masa itu. Alkitab mencatat bahwa sebelum dan sesudah Raja Yosia, tidak ada raja yang berbalik kepada Tuhan dengan segenap hatinya, dengan segenap jiwanya, dan dengan segenap kekuatannya, sesuai dengan segala Taurat Musa (23:25). Meskipun demikian, murka Tuhan tidak surut dan penghukuman-Nya tidak Ia tangguhkan atas Yehuda (23:26-27). Tentunya hal ini menjadi sesuatu yang tidak biasa di dalam sejarah perjalanan bangsa Israel. Allah selalu dikenal sebagai Allah yang penuh belas kasihan. Ia dapat murka dan menghukum umat-Nya. Namun, ketika umat-Nya berbalik dan bertobat, Ia pun segera berbelas kasihan dan mengampuni mereka. Penghukuman Tuhan yang tidak Ia tangguhkan atas umat Yehuda menunjukkan kepada kita bahwa akibat dosa itu begitu mengerikan. Reformasi total yang dilakukan oleh Raja Yosia pun tidak dapat menghapus segala dosa yang sudah dilakukan oleh bangsa Israel. Allah Yang Kudus tidak pernah mengabaikan dosa dan menutup mata terhadap dosa yang dilakukan oleh umat-Nya. Setiap dosa yang kita lakukan memiliki konsekuensi, baik berupa penghukuman Tuhan maupun berupa akibat yang ditimbulkan oleh dosa itu sendiri. Oleh karena itu, Yesus Kristus datang ke dunia ini untuk menebus dosa kita agar kita beroleh pengampunan dosa dari Allah Bapa. Anugerah dan belas kasihan-Nya harus direspons dengan ketaatan dan melalui hidup takut akan Dia. [WY] 2 Raja-raja 21:11-12 Filed under: Renungan Harian |
Posted: 24 Apr 2014 04:35 PM PDT Posted on Jumat, 25 April, 2014 by Saat Teduh Baca: 1 Samuel 2:1-10 Ketika pergumulan berat seolah tanpa jalan keluar tentu kita akan merasa hidup kita gelap. Namun ketika jalan keluar terlihat di depan mata, tentu kita akan merasakan sukacita yang luar biasa. Sukacita itulah yang dialami Hana, ketika Tuhan menjawab doanya. Hana dikaruniai seorang anak, yang diberi nama Samuel (1Sam. 1:27-28).Berdasarkan pengalamannya dengan Tuhan melalui doa yang terjawab itu, Hana melihat semua keajaiban sifat Allah. Ia menyebut bahwa Tuhan itu Kudus, unik, dan menjadi perlindungan bagi manusia (2), Pujian Hana mengungkapkan kebaikan Tuhan yang telah mengangkatnya dari keadaan terhina menurut pandangan manusia, menjadi terhormat. Pengalaman rohani Hana bersama Tuhan mengubah keadaan hidupnya. Ejekan Penina yang merendahkannya dibungkam oleh Allah (1Sam. 2:3-5). Penderitaan dan rasa malu berganti dengan kehidupan yang penuh semangat karena mengalami kedahsyatan Allah. Tuhan telah merubah perkara yang mustahil menjadi fakta nyata. Karena itu di dalam sukacitanya, Hana memuji dan mengagungkan Allah. Hana menyatakan bahwa Allahlah yang berdaulat atas segala sesuatu: hidup dan matinya manusia, pemimpin, perempuan mandul, perbedaan status, hidup orang jahat, dan atas raja (4-10). Apa yang Hana alami dapat juga dialami oleh setiap orang percaya. Kita mungkin mengalami masalah dalam hal keuangan, usaha yang bangkrut, sakit penyakit yang sulit disembuhkan, persoalan keluarga, kemandulan, anak yang bermasalah, jodoh, dan lain-lain. Namun sama seperti Hana yang ditolong Tuhan, orang percaya juga bisa mengalami pertolongan Tuhan. Melalui pujian Hana ini, kita dapat belajar bahwa apa pun yang menjadi masalah kita dan seberat apa pun pergumulan kita, mari kita berharap dan bergantung kepada Allah. Panjatkanlah doa yang sungguh-sungguh dengan tetap mengagungkan Dia, Allah yang berdaulat atas seluruh hidup manusia. Karena Tuhan kita adalah Tuhan yang dapat mengubah ratapan menjadi tarian, duka menjadi suka. - diambil dari Santapan Harian Scripture Union Indonesia. www.su-indonesia.org - Filed under: Renungan Harian |
You are subscribed to email updates from Saat Teduh To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 comments:
Post a Comment