Allah Satu-Satunya Penolong Kita |
Allah Satu-Satunya Penolong Kita Posted: 20 Apr 2014 04:38 PM PDT Posted on Senin, 21 April, 2014 by Saat Teduh - Diambil dari Renungan Gereja Kristus Yesus - Bacaan Alkitab hari ini: 2 Raja-raja 19 Raja Sanherib angkuh karena telah berhasil mengalahkan beberapa negeri di Utara, termasuk Samaria. Ia merasa bahwa ia adalah penguasa dunia yang hebat dan tidak terkalahkan. Ia bahkan berani menghujat Allah dengan mengatakan bahwa Allah memihak kepadanya (18:25) dan Allah tidak dapat melepaskan Yerusalem dari tangannya (18:35). Kesombongan Raja Sanherib mendahului kehancuran yang kemudian menimpa dirinya dan bangsanya. Apa yang terjadi pada Raja Sanherib dan pasukan Asyur yang menyerang Kerajaan Yehuda sesuai dengan firman Tuhan yang Ia sampaikan melalui Nabi Yesaya. Tindakan Raja Hizkia untuk mencari Tuhan dan memohon pertolongan-Nya dalam menghadapi ancaman Sanherib, raja Asyur, adalah tindakan yang tepat. Mencari pertolongan pada bangsa Mesir atau pada bangsa-bangsa lain bukanlah jalan keluar yang tepat, bahkan tindakan seperti itu merupakan tindakan yang dicela oleh para nabi. Secara khusus, mencari pertolongan pada bangsa Mesir amat tercela karena tindakan tersebut berarti bahwa bangsa Yehuda telah melupakan peristiwa sejarah yang amat penting, yaitu bahwa Tuhan sudah mengalahkan bangsa Mesir dan membawa mereka keluar dari perbudakan di sana. Mencari pertolongan pada bangsa Mesir sama saja dengan tidak mempercayai Tuhan yang telah membebaskan umat-Nya dari perbudakan di Tanah Mesir (Yesaya 30:1-3). Kesalahan terbesar Raja Sanherib adalah bahwa ia tidak mengenal Allah Israel sebagai Allah Pencipta Langit Bumi yang berkuasa dan berdaulat atas semua ciptaan-Nya. Ia tidak sadar bahwa Allah Israel adalah Allah yang mengontrol sejarah dan bekerja aktif membentuk sejarah. Hanya kepada Allah yang demikianlah kita dapat menaruh pengharapan dan kepercayaan kita. Hanya Dialah satu-satunya Penolong yang dapat melepaskan kita dari ancaman dan masalah apa pun. [WY] Roma 8:31b Filed under: Renungan Harian |
Posted: 20 Apr 2014 04:36 PM PDT Posted on Senin, 21 April, 2014 by Saat Teduh Baca: Yohanes 20:19-31 Situasi saat itu begitu mencekam bagi murid-murid Yesus. Guru mereka telah mati secara mengenaskan. Dan kemudian beredar kabar bahwa tubuh Yesus diambil orang (bdk. Mat. 28:11-15). Mungkin murid-murid saat itu merasa sedang dalam bahaya, karena itu mereka mengadakan pertemuan di ruang yang tertutup (19). Tiba-tiba secara ajaib, Yesus masuk ke dalam ruangan terkunci itu, lalu mengucapkan salam. Setelah Yesus memperlihatkan tangan dan lambung-Nya, murid-murid menjadi gembira karena menyadari bahwa Guru mereka ada di tengah-tengah mereka saat itu (bdk. Yoh. 16:21-22). Akhirnya mereka, selain Tomas, percaya dan mengalami kuasa kebangkitan Kristus, yaitu damai sejahtera dan sukacita yang melenyapkan kekecewaan, keraguan, dan ketakutan. Hal yang sama juga Yesus lakukan terhadap Tomas, yang semula menolak kesaksian rekan-rekannya bahwa Yesus telah bangkit (25). Ia menghendaki bukti yang dapat dilihat dengan mata kepala sendiri. Terhadap Tomas yang skeptis, Yesus datang menampakkan diri dan memenuhi harapannya sehingga dia tidak lagi sanggup membantah kebangkitan-Nya. Hasilnya, Tomas akhirnya percaya dan menyembah Dia, "Ya Tuhanku dan Allahku!" (28). Banyak orang seperti Tomas yang percaya karena telah melihat mukjizat, tetapi Tuhan Yesus lebih berkenan bila orang percaya kepada-Nya, meski tanpa melihat tanda-tanda ajaib. Karena semua bukti kebangkitan-Nya tercatat dalam Kitab Suci (30). Para rasul telah menyaksikan-Nya dan dampak kebangkitan-Nya terlihat dengan kehadiran jemaat Tuhan di muka bumi. Memang untuk itulah Injil (Yohanes) ditulis, yaitu supaya kita percaya kepada Yesus Kristus sebagai Anak Allah. - diambil dari Santapan Harian Scripture Union Indonesia. www.su-indonesia.org - Filed under: Renungan Harian |
You are subscribed to email updates from Saat Teduh To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 comments:
Post a Comment