LAKUKAN SESUATU! |
Posted: 27 Apr 2014 10:00 AM PDT
Baca: Kejadian 14:1-16 Ketika Abram mendengar, bahwa anak saudaranya tertawan, maka dikerahkannyalah orang-orangnya yang terlatih, yakni mereka yang lahir di rumahnya, tiga ratus delapan belas orang banyaknya, lalu mengejar musuh sampai ke Dan. (Kejadian 14:14) Bacaan Alkitab Setahun: Salah satu perkara yang saya kagumi dalam keluarga besar mertua saya adalah kerukunan yang nyata di antara mereka. Jika ada satu orang atau keluarga mengalami kesulitan atau masalah, bantuan dan dukungan segera datang dari saudara-saudara yang lain. Tidaklah mengherankan jika mereka tampak dekat dan akrab satu sama lain saat semua berkumpul dalam pertemuan tahunan. Kondisi ini mengingatkan saya akan sikap Abraham terhadap nasib sanak saudaranya yang sedang mengalami masalah. Selama ini, Abraham dikenal sebagai bapa orang beriman. Sebutan yang tidak keliru karena iman Abraham memang layak untuk diteladani. Bacaan hari ini menunjukkan "sisi lain" kehidupan paman Lot ini. Ketika mendengar bahwa keponakannya—Lot beserta orang-orangnya—tertawan musuh, tanpa berpikir panjang Abraham segera bertindak. Ia mengerahkan orang-orangnya yang terlatih untuk mengejar musuh demi membebaskan saudaranya itu. Usahanya berhasil ketika musuh berhasil dikalahkan, harta benda direbut kembali, dan Lot beserta orang-orangnya diselamatkan dari tangan musuh. Setidaknya ada dua pilihan ketika kita melihat saudara mengalami kesusahan: berdiam diri atau melakukan sesuatu untuk menolong. Belajar dari teladan Abraham, kiranya kita juga dikenal sebagai orang yang segera menolong dengan mengerahkan segala daya upaya. Lihatlah ke sekeliling kita, perhatikan jika ada saudara yang tengah dirundung masalah. Tunjukkan kepedulian dengan melakukan sesuatu, jangan hanya berdiam diri.—IDO TANGAN YANG TERULUR UNTUK MENOLONG Anda diberkati melalui Renungan Harian? Respons: |
Posted: 26 Apr 2014 10:00 AM PDT
Baca: Roma 1:1-7 ... menurut Roh kekudusan dinyatakan oleh kebangkitan-Nya dari antara orang mati bahwa Dialah Anak Allah yang berkuasa, Yesus Kristus Tuhan kita. (Roma 1:4) Bacaan Alkitab Setahun: Ketuhanan Yesus Kristus masih digugat dari abad pertama sampai sekarang. Kedudukannya sebagai Kristus atau Mesias terus diperkarakan. Begitu juga, kebangkitan-Nya dipergunjingkan sebagai perkara yang tidak masuk akal. Paulus menanggapi isu ini secara jitu. Kebangkitan Yesus penting karena menyatakan pembelaan Allah, menegaskan bahwa Yesus adalah Anak-Nya, Yesus adalah Kristus (Mesias) dan Tuhan (Kurios). Kebangkitan memang tidak masuk akal, namun bukan bertentangan dengan akal sehat, melainkan melampaui akal--akal kita tidak cukup untuk memahaminya. Kebangkitan adalah peristiwa yang melampaui daya tampung pikiran kita. Akal tidak mampu mencernanya karena akal itu sendiri penuh keterbatasan. Lawatan Allah pada manusia melalui kebangkitan Yesus hanya dapat diterima jika kita bersedia mengakui keterbatasan akal tersebut dan menyambut Misteri Iman. Sikap paling tepat terhadap kasih karunia, dengan demikian, bukanlah mengerahkan daya rasio untuk memahaminya. Sebaliknya, dengan rendah hati kita membuka hati untuk menerima, menjaga, dan mempersilakan kasih karunia itu mengubah cara pandang. Perubahan perspektif ini nantinya memotivasi kita untuk bergerak dalam hidup yang baru. Itulah makna kebangkitan Yesus. Manusia yang menerima Misteri Iman dalam kebangkitan Yesus hidupnya menjadi berarti, utuh, penuh oleh sukacita tiada terkira serta cinta pada Allah dan sesama. Sudahkah kita menyambut kasih karunia-Nya ini?—DKL UNTUK MENGENAL ALLAH DENGAN AKAL YANG TERBATAS, Anda diberkati melalui Renungan Harian? Respons: |
You are subscribed to email updates from Renungan Harian® To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 comments:
Post a Comment