Egoisme Rohani |
Posted: 21 Apr 2014 11:06 PM PDT Posted on Selasa, 22 April, 2014 by Saat Teduh - Diambil dari Renungan Gereja Kristus Yesus - Bacaan Alkitab hari ini: 2 Raja-raja 20 Acap kali doa atau pelayanan yang kita lakukan memiliki motivasi yang bersifat egosentris (berpusat pada kepentingan pribadi). Kisah Raja Hizkia memberikan pelajaran penting bagi kita. Ketika ia jatuh sakit dan hampir mati, ia berdoa dengan sungguh-sungguh sampai menangis keras (20:2-3). Ia memohon agar Tuhan mengingat kesetiaan dan kebaikannya, dan kemudian menyembuhkannya. Namun, doa Raja Hizkia yang disertai oleh tangisan air mata ini kemudian disusul dengan tindakan meminta tanda kesembuhan dari Tuhan (20:8-11). Ia tidak berdoa dengan iman! Ia berdoa karena ia sangat ingin sembuh dan tidak mau mati. Doa Raja Hizkia adalah doa yang bersifat egois. Keegoisan Raja Hizkia bukan hanya dapat dilihat dari doa yang ia naikkan dan tanda yang ia minta kepada Tuhan, melainkan juga dari tindakannya memperlihatkan seluruh perbendaharaannya tanpa terkecuali ketika ia menyambut kedatangan utusan raja Babel. Dengan memperlihatkan seluruh isi istana kepada utusan raja Babel berarti Raja Hizkia membuka tali persahabatan dan persekutuan dengan raja Babel—sesuatu yang sangat ditentang oleh para nabi. Ketika Nabi Yesaya menegur tindakannya dan menubuatkan tentang apa yang akan terjadi karena tindakannya itu, Hizkia berpikir, "asal ada damai dan keamanan seumur hidupku!" (20:19). Sungguh, pemikiran seperti itu adalah pemikiran yang sangat egois dari seorang Raja Yehuda yang merasa bahwa dirinya setia, tulus, dan baik. Namun, pertanyaannya adalah, "Mengapa Tuhan mengabulkan doa Raja Hizkia dan menolong dia?" Jawabannya adalah karena Allah mengingat perjanjian yang telah Ia berikan kepada umat-Nya, terlebih kepada Daud—leluhur Hizkia (20:5). Kesetiaan Tuhan seharusnya membuat kita tidak berfokus pada diri sendiri—melainkan pada Tuhan—dalam doa dan pelayanan kita. [WY] Mazmur 112:1 Filed under: Renungan Harian |
Posted: 21 Apr 2014 04:39 PM PDT Posted on Selasa, 22 April, 2014 by Saat Teduh Baca: Yohanes 21:1-14 Untuk ketiga kalinya di dalam Injil Yohanes, Tuhan menampakkan diri-Nya kepada murid-murid-Nya. Saat itu Ia menampakkan diri-Nya kepada tujuh orang murid-Nya saat mereka menangkap ikan di danau Galilea (1). Ketujuh orang itu sendiri mungkin sudah tidak tahu lagi apa yang harus diperbuat sepeninggal Yesus. Kebanyakan mereka adalah nelayan.Maka ketika Petrus memberitahu mereka bahwa ia akan pergi menangkap ikan, mereka pun ingin ikut (3). Namun malam itu mereka tidak berhasil menangkap apa pun (3). Situasi berubah saat pagi datang. Yesus berdiri di pantai, tetapi murid-murid tidak mengenali Dia (4). Lalu Yesus memanggil mereka, menanyakan apakah mereka punya ikan (5). Murid-murid mengakui kegagalan mereka menangkap ikan. Lalu Yesus menyuruh mereka untuk menangkap ikan di sebelah kanan perahu agar mereka memperoleh ikan (6). Perhatikanlah, perkataan Tuhan seolah memberikan suatu janji, bukan sekadar usulan bahwa mereka akan memperoleh ikan, bukan barangkali di sana mereka akan mendapat ikan. Benar saja, ketika mereka patuh, mereka sampai tidak bisa mengangkat jala mereka karena banyaknya ikan di dalam jala itu (6). Yohanes kemudian mengenali bahwa Dia adalah Tuhan (7). Ya, Dia adalah Yesus, Guru mereka. Yesus menemui murid-murid-Nya saat mereka gagal. Melalui apa yang Dia perbuat, Yesus menyatakan diri-Nya sebagai Tuhan yang memperhatikan kehidupan mereka dan memenuhi kebutuhan mereka. Lihatlah bagaimana Ia menyediakan api arang dan roti sebelum mereka tiba di pantai (9). Ia ingin murid-murid-Nya tahu bahwa Ia memelihara kehidupan mereka, baik saat Ia masih bersama-sama mereka di bumi, maupun saat Ia kembali ke rumah Bapa kelak. Melalui peristiwa ini, Yesus mengajarkan juga bahwa Dialah sumber keberhasilan. Maka bergantung pada-Nya dalam setiap situasi dan keadaan adalah penting, karena Dialah yang berkuasa atas segala sesuatunya. Ini menjadi pelajaran penting bagi kita untuk bergantung pada Tuhan dalam segala perkara. - diambil dari Santapan Harian Scripture Union Indonesia. www.su-indonesia.org - Filed under: Renungan Harian |
You are subscribed to email updates from Saat Teduh To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 comments:
Post a Comment