Ambisi yang Salah |
Posted: 17 Apr 2014 05:00 PM PDT Ada dua angin yang saling berbincang. Mereka pun mengadakan sebuah pertandingan kecil. Barangsiapa yang dapat menjatuhkan monyet di pohon itu, dialah pemenangannya. Pertandinganpun di mulai. Angin topan dengan kesombongannya pun mulai mengeluarkan kekuatannya. Dia sangat berambisi untuk menjadi pemenangan dengan cara menghancurkan pohon tersebut. Karena pohon memiliki akar yang kuat sehingga tidak mudah tercabut dan monyet melingkarkan kaki dan tangannya pada dahan pohon sehingga tidak terjatuh. Angin topan pun menyerah. Kini giliran si angin sepoi. Dia berhembus dengan sangat perlahan sehingga membuat monyet melepaskan kaki dan tangannya dari dahan pohon. Monyet mulai duduk dan tertidur. Saat tertidurlah monyet itu terjatuh. Si angin sepoi pun menjadi pemenang. Setiap orang memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Namun ketika ambisi begitu menguasai maka akan melahirkan hal yang negatif. Segala sesuatu yang diawali dengan ambisi yang buruk maka tidak akan mendapatkan akhir yang memuaskan. Berbeda halnya dengan orang yang menyadari akan kemampuannya. Mereka akan mengukur dan menimbang sebelum melakukan sesuatu. Dia akan mengerjakan dengan perlahan namun tetap pada sasaran. Orang yang tekun bekerja tanpa disertai dengan ambisi yang negatif, maka akan mendapatkan apa yang mereka inginkan. Orang bebal melampiaskan seluruh amarahnya, tetapi orang bijak akhirnya meredakannya. Amsal 29:11 Ambisi yang Salah is a post from: Renungan Harian Kristen |
You are subscribed to email updates from Renungan Harian Kristen To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 comments:
Post a Comment