Bacaan Alkitab hari ini: Yohanes 19:28-42
Yohanes 3:16
"Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal."
Kata "sudah selesai" (19:30) yang diucapkan Tuhan Yesus menandakan selesainya tugas yang Dia lakukan dalam rangka menggenapi kehendak Allah untuk menyelamatkan manusia dari dosa. Harga penyelamatan manusia dari murka Allah telah dibayar lunas melalui kematian Yesus Kristus. Allah "menerima" kematian Yesus Kristus untuk menyatakan keadilan-Nya atas dosa, sekaligus menyatakan kasih-Nya yang membuat Dia merelakan Anak-Nya yang Tunggal untuk menjadi korban penebusan. Kesatuan Allah Bapa dan Anak-Nya—yaitu Yesus Kristus—telah terpisah di kayu salib (lihat Matius 27:46). Dosa memiliki kuasa "mematikan" yang begitu dahsyat, bahkan terhadap Yesus Kristus. Salib dan kematian Anak Allah adalah kisah kasih Allah yang sejati. Disebut "sejati" karena hati Allah tergambar secara jelas atau terpampang secara gamblang di depan seluruh umat manusia. Peristiwa setelah kematian Yesus Kristus merupakan lanjutan dari kisah kasih Allah yang telah terwujud di kayu salib.
Yesus Kristus adalah fokus kasih Allah, dan manusia adalah penerima kasih Allah di dalam Yesus Kristus. Orang percaya adalah orang yang memahami dan mengalami kisah kasih Allah ini. "Memahami" berarti menerima secara akal budi dan "mengalami" berarti kita berada di dalam Yesus Kristus dan menjadi terikat dengan-Nya. Kasih itu bukan lagi sekedar kata atau bahasa yang abstrak, tetapi nyata berupa jiwa dan raga, yaitu Yesus Kristus, Sang Anak Allah. Pemahaman Yesus akan kematian-Nya selaras dengan pemahaman-Nya akan kasih Allah dan misi Allah. Berbahagialah manusia yang memahami kasih Allah dan mengalami kasih itu di dalam persekutuan yang intim dengan Yesus Kristus. Datanglah dan nikmatilah kisah kasih Allah yang terus berlanjut. [FW]
Yesus Kristus adalah fokus kasih Allah, dan manusia adalah penerima kasih Allah di dalam Yesus Kristus. Orang percaya adalah orang yang memahami dan mengalami kisah kasih Allah ini. "Memahami" berarti menerima secara akal budi dan "mengalami" berarti kita berada di dalam Yesus Kristus dan menjadi terikat dengan-Nya. Kasih itu bukan lagi sekedar kata atau bahasa yang abstrak, tetapi nyata berupa jiwa dan raga, yaitu Yesus Kristus, Sang Anak Allah. Pemahaman Yesus akan kematian-Nya selaras dengan pemahaman-Nya akan kasih Allah dan misi Allah. Berbahagialah manusia yang memahami kasih Allah dan mengalami kasih itu di dalam persekutuan yang intim dengan Yesus Kristus. Datanglah dan nikmatilah kisah kasih Allah yang terus berlanjut. [FW]
0 comments:
Post a Comment