Tuhan Tidak Dapat Mencegah Manusia Untuk Berbuat Jahat?- Bagian 11 |
Tuhan Tidak Dapat Mencegah Manusia Untuk Berbuat Jahat?- Bagian 11 Posted: 11 Apr 2014 06:08 AM PDT Oleh : Martin SimamoraTuhan Tidak Dapat Mencegah Manusia Untuk Berbuat Jahat?
Bacalah lebih dulu Bagian10 Petrus, bukan satu kali itu saja berusaha "menjauhkan" Yesus dari peristIwa kelam; bukan satu kali itu saja dia tidak memikirkan apa yang dipikirkan Allah. Bahkan, semenjak Yesus menyatakan ""...harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan, lalu dibunuh,..." kelihatannya Petrus adalah seorang murid yang siap melindungi Yesus dengan segenap jiwa dan raganya. Bahkan Pedang adalah bukti betapa dia tidak bermain-main untuk "menjauhkan" Yesus dari peristiwa kelam : "Lalu Simon Petrus, yang membawa pedang, menghunus pedang itu, menetakkannya kepada hamba Imam Besar dan memutuskan telinga kanannya. Nama hamba itu Malkhus (Yohanes 18:10)" Pada yang pertama, Petrus telah memperlihatkan ketidaksetujuannya akan apa yang terjadi pada Yesus melalui kata-kata. Pada yang kedua, Petrus mewujudkan kata-katanya melalui Pedang. Pedangnya berbicara, refleksi sempurna akan pikiran, perkataan dan perbuatannya. Tetapi, Yesus, untuk kedua kalinya, menyatakan bahwa hal itu HARUS, itu dikehendakinya untuk terjadi : "Kata Yesus kepada Petrus: "Sarungkan pedangmu itu; bukankah Aku harus minum cawan yang diberikan Bapa kepada-Ku?" (Yohanes 18:11). HARUS dan DIKEHENDAKI oleh Bapa sendiri untuk dialami oleh Yesus. "SARUNGKAN PEDANGMU." Yesus melakukan intervensi untuk memastikan semua yang menjadi KEHENDAK BAPA terjadi, bahwa dia harus minum cawan! Saudara-saudari, para pembaca terhormat. Menjadi jelas bahwa ini bukan soal sukar atau tidak dalam memahami peristiwa-peristiwa kelam yang terjadi dihadapan anda sekalian. Problem utama manusia adalah MUSTAHIL untuk memikirkan apa yang dipikirkan Allah dengan apa yang dipikirkan manusia, semata-mata dengan pikiran manusiawimu yang fana itu. Allah telah menetapkan segala sesuatu, tak hanya hal bahagia tetapi termasuk hal kelam? Manusia selalu BERPIKIR bahwa ALLAH SEHARUSNYA TIDAK SEPERTI INI DAN SEPERTI ITU, pikir manusia. Petrus mendemonstrasikan secara sempurna, KEHENDAK BEBAS pada diri Petrus, semata-mata menggiring dirinya untuk SELALU BERSEBERANGAN dengan apa yang DIPIKIRKAN OLEH ALLAH : "Lalu Yesus berkata kepada mereka: "Kamu semua akan tergoncang imanmu. Sebab ada tertulis: Aku akan memukul gembala dan domba-domba itu akan tercerai-berai"(Markus 14:27).
Mengapa Allah menetapkan peristiwa atau hal kelam dan keji semacam ini? Sebab pertama-tama dunia ini adalah dunia yang telah jatuh kedalam dosa, sehingga kejahatan, peristiwa buruk dan malapetaka menjadi sebuah KENISCAYAAN. Tidak selalu Allah mencegah peristiwa kelam yang dialami oleh semua manusia-manusia yang melawan Allah, sebab yang menjadi motif setiap tindakan Allah adalah kepentingan-Nya sendiri bukan manusia. Ingatlah baik-baik DI MATA ALLAH tidak ada yang baik, satupun tidak :
Bahkan ketika TUHAN mencium persembahan yang harum sekalipun, MATA-NYA tetap melihat kejahatan di bumi :
Mengapa Allah menetapkan peristiwa atau hal baik dan bahagia bagi manusia yang dimata-Nya bejat? Semata-mata karena DIA MAU- DIA MENGHENDAKI-DIA BERBELAS KASIH, tak ada sedikitpun dasar pada diri manusia untuk luput dari peristiwa kelam atau jahat. Ketika Allah berkata "dan Aku takkanmembinasakan lagi segala yang hidup seperti yang telah Kulakukan," ini adalah sebuah tindakan belas kasihan yang sebetulnya tidak layak diberikan. Ketika anda membaca dan merenungkan firman Tuhan ini:
Apakah yang terbersit didalam hatimu dan pikiranmu? Tidakkah "kutuk" adalah hal yang sepantasnya menjadi bagian di bumi ini? Tidakkah "kebaikan dan kebaikan" adalah hal yang tidak sepantasnya bagi manusia? ANUGERAH! Saya sengaja, untuk sesaat, menggiring pada hal ini, dengan maksud:
Nah..., mari kembali kita melihat pada Petrus. Tetapi kali ini dengan sorotan lebih cemerlang pada bagaimana Petrus kelak sebagai seorang Rasul memandang APA YANG TELAH DITETAPKAN YESUS sebagai APA YANG SEBELUMNYA SANGAT DIA TENTANG jika tidak hendak dikatakan sangat dibenci dan diperanginya. Kemudian menjadi APA YANG DIA TERIMA SEPENUHNYA; bahkan kemudian berdasarkan PENETAPAN ALLAH TERSEBUT dia dapat berbicara Iman. Tidakkah anda memang akan berkata bahwa sangat lucu untuk berbicara Iman dalam bingkai PENETAPAN- Allah telah menetapkan bahkan sejak sebelum dunia ini tercipta.
Terkait fakta PENETAPAN PERISTIWA KELAM oleh Allah :"Sebab ada tertulis: Aku akan memukul gembala dan domba-domba itu akan tercerai-berai." (Markus 14:27)
Dengan kata lain, Yesus hendak mengatakan bahwa apa yang harus menimpa dirinya adalah lebih dari sekedar kepastian! Apa yang harus menimpa dirinya adalah HAL YANG TELAH DITETAPKAN SEJAK MULANYA. Hal yang sama seperti halnya dialami oleh Yudas Iskariot, tentu pada Yudas apa yang terjadi adalah hal negatif, pengkhianatan!
Perhatikan baik-baik. Sekalipun Yesus telah berkata "sebab ada tertulis" dan jelas ini secara kuat mengindikasikan penetapan yang bahkan ke-12 murid tersebut belum dilahirkan ke dunia ini; namun dalam hal ini, pun Petrus tidak kehilangan kehendak bebasnya seolah setelah Yesus berujar demikian maka dia pasrah atau seperti seorang robot. Lihatlah keteguhannya untuk selalu unggul bagi Yesus : "Biarpun ... semua tergoncang..., aku tidak." Seolah dia hendak mengatakan bahwa "ada tertulis" adalah sebuah kekeliruan; bahwa aku tidak akan seperti yang "ada tertulis" itu, setidaknya tidak bagi diriku!
Saudara-saudariku, para pembaca terhormat. Ketika saya menuliskan "Allah telah menetapkan sebelumnya," maka ini bukan mengenai fatalisme apalagi sampai-sampai ditertawakan sebagai sebuah kekonyolan sebab dipandang dalam kesempitan manusia untuk memahami apa yang dipikirkan oleh Allah, atau lebih tepatnya bukan sempit, tetapi seperti Yesus bilang bahwa manusia memikirkan apa yang dipikirkan manusia bukan apa yang dipikirkan Allah. Yesus kepada Petrus sedang memperlihatkan, sebuah hal yang akan terjadi secara pasti ,BAGAIMANA IMAN PETRUS AKAN TERGONCANG :"... hari ini, malam ini juga, sebelum ayam berkokok dua kali, engkau telah menyangkal Aku tiga kali." Apakah Allah perlu memaksa Petrus untuk menyangkali Yesus tiga kali? Jika anda membaca Petrus Menyangkali Yesus pada Markus 14:66-72, maka anda akan melihat bahwa penyangkalan yang dilakukan oleh Petrus sekalipun, adalah sebuah peristiwa yang TELAH DITETAPKAN OLEH ALLAH AKAN TERJADI DALAM DERAJAT PASTI, ternyata sama sekali tidak membuat Petrus menjadi robot. Penyangkalan oleh Petrus dalam waktu yang TELAH DITETAPKAN OLEH YESUS akan PASTI terjadi sebanyak 3 kali sebelum ayam berkokok 2 kali adalah hal yang dilakukan dalam kebebasan diri Petrus untuk bereaksi, hanya saja dalam kuasa ketakutan yang luar biasa. Petrus adalah sebagaimana kita pada umumnya. Kita yang akan bereaksi keras kala menjumpai bahwa SETIAP PERISTIWA BAHKAN HAL YANG REMEH boleh terjadi dalam sebuah KEPASTIAN hanya jika ALLAH MEMANG TELAH MENETAPKAN UNTUK TERJADI, entah itu dalam bentuk yang mencegah atau membiarkan; dalam bentuk peristiwa kelam atau bahagia. Lihatlah bagaimana Yesus bahkan tidak hanya berkata :" :"... hari ini, malam ini juga," tetapi bahkan secara presesi mengatakan :" sebelum ayam berkokok dua kali."Tanpa ayam yang berkokok 2 kali maka dapat dipastikan bahwa peristiwa yang terjadi pada Petrus bukanlah PERISTIWA YANG TELAH DITETAPKAN AKAN TERJADI SECARA PASTI SEBELUMNYA. Apa yang dapat dikatakan dalam menemui hal keras semacam ini? Menjadi cemaskah atau bahagiakah? Jika anda dapat melihat bahwa ini adalah sebuah bukti otentik bahwa ALLAH BERDAULAT PENUH DALAM SETIAP PERISTIWA BAIK ATAU BURUK; BAHWA TIDAK ADA SATU PERISTIWA YANG DAPAT KITA GOLONGKAN ALLAH TIDAK ADA DI SANA; BAHWA KEDAULATAN DIA ADALAH MENGENAI DIA YANG MENGATASI APAPUN JUGA DALAM HIDUP KITA, maka kita tidak lagi memandang ayat-ayat berikut ini dalam makna yang dangkal tetapi agung-megah dan membahagiakan jiwa dan raga:
Burung pipit dan rambut kepala. Adakah yang berduka jika rambutmu rontok dan BERKURANG? Tentu beda jika yang "rontok" adalah; sahammu, bunga depositomu, nilai investasimu, nilai emas batanganmu, nilai propertimu dan nilai harga dirimu. Tetapi lihatlah pada Yesus! Hal remeh bagimu ternyata tidak remeh bagi Dia. Bagi Dia tidak satupun yang luput dari KENDALI/KEDAULATAN dan dengan demikian juga dengan penetapan-Nya. Anda, boleh jadi pemilik burung pipit; sangat pasti rambutmu adalah milikmu. Tetapi sekalipun burung pipit itu milikmu dan kamu bebas menjualnya tetapi TIDAK SEEKORPUN jatuh ke bumi di luar KEHENDAK Bapa. Lihat ini, kamu bisa jadi memperdagangkan burung pipit itu dengan harga murah, tetapi TUHAN memperlakukannya dengan sangat luar biasa-burung itu dalam kendalinya secara utuh. Demikian jugalah dengan rambutmu dan saya, terlebih lagi dirimu dan hidupmu sebagai orang-orang tebusan-Nya. Kita melihat penepatapan disini dalam hal negatif: jatuh dan rambut yang terhitung semuanya. Dan memang dua hal ini adalah terkait hal-hal buruk/ kelam, sebab dua hal tersebut dimulai dengan perkataan Yesus tentang :
Tidakkah kita akan selalu teramat ketakutan atas peristiwa kelam dan keji, lantas berpikir Tuhan tidak berkuasa sebab pembunuh dapat membunuh? Perhatikan perkataan Yesus diatas :
Di dunia yang terbelenggu oleh keinginan-keinginan dosa dan kejahatan ini (Pengkhotbah 7:20, Roma 3:23), peristiwa kelam dan keji bukanlah hal-hal yang perlu Tuhan ciptakan dan paksakan harus terjadi. Kejahatan dan kekelaman adalah natur alami dunia ini ( jika tidak maka Yesus tidak akan disebut terang dunia Yohanes 8:12—seolah dunia ini pada dasarnya gelap-pekat sampai-sampai terang matahari tidak cukup menerangi dunia ini). Apakah Tuhan Tidak Dapat Mencegah Manusia Untuk Berbuat Jahat? Kenyataannya bukan soal Tuhan dapat atau tidak dapat, seolah kita mempertanyakan kapabilitas Dia bagaikan menanyai manusia. Wajar atau manusiawi untuk berpikir Tuhan tidak dapat mencegah, sebab faktanya di dunia ini ada banyak manusia terbunuh. Tidakkah Yesus juga terbunuh? Tetapi perhatikan pernyataan Yesus: "Pembunuh hanya membunuh tubuh tetapi tidak berkuasa membunuh jiwa." Di dunia yang terbelenggu oleh dosa maka pembunuh dan pembunuhan adalah peristiwa alamiah, sehingga kala anda mulai berpikir Allah tidak berdaya apalagi tidak ada didalam SETIAP ASPEK KEHIDUPAN, menjadi irelevan. Dan bukankah demikian yang kita saksikan pada Petrus? Dua kali dia memperlihatkan keinginan kuat agar Yesus tidak terbunuh. Pertama, sebagaimana telah saya sajikan, melalui perkataan; Kedua, sebagaimana telah saya sajikan, melalui penghunusan pedang dan memotong telinga salah satu penangkap Yesus. Dan tidakkah Petrus juga sama seperti kita yang tidak menerima fakta bahwa TUHAN juga MENETAPKAN peristiwa kelam (dibunuh) dan peristiwa bahagia (dibangkitkan). Kita telah melihatnya pada bagian sebelumnya dalam Matius 16:21. Petrus seperti halnya kita pasti akan MENGHUNUSKAN PEDANG sebagai tindakan alami manusia yang tidak mudah untuk menerima sebuah penetapan Tuhan yang tidak hanya kelam tetapi telah mengguncangkan iman. Penetapan hal buruk oleh Allah, jika kita MENGAKUI BAHWA MANUSIA HIDUP DALAM DUNIA YANG TERBELENGGU DOSA, akan dipahami secara benar- bahwa dalam hal ini yang terjadi, Allah sama sekali tidak menanamkan bibit-bit jahat dalam hati dan pikiran manusia; bahwa Allah merobotkan manusia. Mari kita buktikan sekali lagi pada atau melalui Petrus:
Kita selanjutnya telah mengetahui apa yang terjadi. Tepat seperti "ADA TERTULIS" atau tepat seperti apa yang TELAH DITETAPKAN ALLAH AKAN TERJADI DALAM SEBUAH DERAJAT PASTI TANPA SEDIKITPUN ALTERNATIF. Dapat dikatakan dengan pasti, Petrus adalah murid Yesus yang secara demonstratif berhadap-hadapan dengan KETETAPAN ALLAH SEJAK SEMULA untuk peristiwa-peristiwa kelam. Petrus tidak menerima realita ini. Tidakkah Petrus dalam hal ini adalah kebanyakan orang-orang Kristen kini? Yang memandang perihal KETETAPAN atau PENETAPAN ALLAH bahkan termasuk hal buruk selain baik sebagai hal menggelikan kalau tidak sebagai gila. Berpikir, bahwa dengan demikian manusia-manusia adalah robot. Kita sudah lihat melalui Petrus dan Yudas, melalui peristiwa yang terjadi sebagai hasil PENETAPAN ALLAH; Sama sekali kehendak bebas manusia TIDAK hilang bahkan kita telah melihat pada Petrus betapa dia secara gigih bertarung menentang penetapan Allah yang dinyatakan oleh Yesus. Seolah dia dapat memberikan sebuah alternatif atau solusi yang jauh lebih baik daripada apa yang dipikirkan TUHAN. Petrus, kemudian, bukan saja menarik untuk ditinjau, tetapi dapat dikatakan,pada dasarnya, adalah sumber yang sangat istimewa untuk didengarkan kesaksiannya terkait KETETAPAN ALLAH yang dia hadapi sedemikian sukar dan telah mengguncangkan iman sehingga membuatnya menyangkali Yesus.
Petrus, kini adalah seorang Rasul yang jauh berbeda dibandingkan kala Dia berhadapan dengan KETETAPAN ALLAH. Petrus bahkan dapat berkata bahwa Allah MEMILIH "siapa-siapa" sesuai dengan RENCANA Allah. Dengan kata lain, Petrus, adalah seorang Rasul yang kini, bahkan, sanggup berkata TERPUJILAH atas apa yang dahulu mati-matian dihalangi untuk terjadi, bahkan dengan pedang! Petrus bahkan dapat berbicara mengenai PENDERITAAN dalam SUDUT PANDANG ALLAH, atau dengan kata lain, dia tidak lagi memandang PENDERITAAN sebagai indikasi TUHAN TIDAK BERDAYA, seperti halnya Yesus memandang dirinya harus mengalami penderitaan dan dibunuh. Hal yang dahulu mati-matian ditentang oleh Petrus bahkan dengan pedang!
Sangat menarik bahwa Petrus berkata HARUS terkait berdukacita. Hal yang sama, telah pernah didengarkanya secara langsung dari Yesus bahwa Yesus HARUS ke Yerusalem untuk menanggung banyak penderitaan dan dibunuh (Matius 16:21)! Sangat menarik bahwa Petrus berkata "dipelihara oleh kekuatan Allahsementara kamu menantikan." Petrus, sebelumnya, adalah murid yang "asing" sama sekali dengan "dipelihara oleh kekuatan Allah", bahkan sebelumnya, sebagaimana telah saya sajikan, kita melihat bagaimana Petrus berupaya "memelihara" keselamatan Yesus dengan KEKUATANNYA bahkan PEDANG. Ini adalah sebuah perubahan yang mencengangkan, sebuah pergesaran radikal dari PENYENTRALAN PADA DIRINYA kepada PENYENTARALAN PADA TUHAN atau mengarahkan dirinya pada APA YANG DIPIKIRKAN ALLAH ! Dan inilah puncak Iman Petrus yang lahir dari PERISTIWA KELAM YANG TELAH DITETAPKAN, sebagaimana yang DIPIKIRKAN ALLAH :
Mengapa saya katakan puncak? SEBAB dahulu, Petrus hanya dapat melihat PENDERITAAN yang AKAN menimpa dalam APA YANG DIPIKIRKAN MANUSIA, atau negatif! Sekarang Petrus telah melihat KEBENARAN SORGAWI : segala kemuliaan yang menyusul sesudah itu. Dua hal yang sebelumnya telah Yesus nyatakan, hanya saja dahulu Petrus tidak dapat melihat : "Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan... alu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga (Matius 16:21). Dahulu Yesus sudah memberitahukan pada Petrus segala penderitaan dan segala kemuliaan – dua hal yang TELAH DITETAPKAN ALLAH HARUS TERJADI; dahulu Petrus "buta" untuk dapat memandang segala kemuliaan yang menyusul atau tidak dapat dilihat sekarang. Tetapi kini, oleh Roh Kristus yang ada di dalam Petrus, dia tidak lagi buta. Dia sanggup memandang ketetapan Tuhan baik dalam hal negatif dan hal positif dalam cara pandang Tuhan, bukan manusia. Bagaimana dengan anda? Bersambung ke Bagian 12 *** |
You are subscribed to email updates from Anchor of Life Fellowship To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 comments:
Post a Comment