KARENA TAK PERCAYA |
Posted: 13 Apr 2014 10:00 AM PDT
Baca: Lukas 4:16-30 Mereka bangkit, lalu menghalau Yesus ke luar kota dan membawa Dia ke tebing gunung, tempat kota itu terletak, untuk melemparkan Dia dari tebing itu. (Lukas 4:29) Bacaan Alkitab Setahun: Perintang jalan ada di depan. Seorang polisi perbatasan berdiri dengan tangan terentang saat sebuah mobil mendekat. Ia membungkukkan badan dan memberitahukan bahwa sebuah jembatan telah hancur tak jauh dari situ. Si pengemudi menjawab, "Saya tidak percaya pada Anda. Menurut saya, Anda bukan polisi asli. Silakan minggir, saya harus menghadiri pertemuan bisnis!" Si pengemudi tidak menghiraukan peringatan karena ia tidak percaya bahwa yang berdiri di hadapannya benar-benar seorang polisi. Ya, apa yang kita percayai tentang seseorang dapat memengaruhi keputusan kita. Suatu kali Yesus mengajar banyak orang di sebuah rumah ibadat di Nazareth tempat Dia dibesarkan. Orang-orang takjub dan heran mendengar pengajaran-Nya. Tetapi, mereka tidak percaya akan ketuhanan Yesus, dan berkata, "Kami tahu siapa Engkau sebenarnya. Engkau adalah anak Yusuf dan Maria orang Galilea. Kami kenal siapa saudara-saudara-Mu. Mungkin Engkau seorang nabi, tetapi Engkau bukan Anak Allah!" Akibatnya, mereka menolak Yesus sebagai Tuhan (ay. 29). Apakah kita mengakui Yesus sebagai Tuhan atas hidup kita dan hidup dalam firman-Nya? Ketika kita memutuskan untuk percaya pada Yesus Kristus sebagai Tuhan, kita akan menjadi orang yang benar-benar mengasihi-Nya. Kita akan menunjukkan kepercayaan itu dengan menaati ucapan-Nya. Kehidupan-Nya akan memengaruhi kehidupan kita karena Dia ada dalam hati kita. Kehidupan-Nya akan terpancar di dalam dan melalui kehidupan kita dalam setiap segi.—SYS KEYAKINAN KITA HARI INI MEMENGARUHI KEPUTUSAN KITA, Anda diberkati melalui Renungan Harian? Respons: |
Posted: 12 Apr 2014 10:00 AM PDT
Baca: Lukas 7:36-50 Karena itu, Aku berkata kepadamu: Dosanya yang banyak itu telah diampuni, sebab ia telah banyak mengasihi. Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit juga ia mengasihi. (Lukas 7:47) Bacaan Alkitab Setahun: Ada orang yang tidak menyukai kata-kata dalam lagu Amazing Grace, yaitu pada bagian "that saved a wretch like me" (yang menyelamatkan orang sebrengsek saya). Kata-kata itu dianggap melemahkan semangat, memandang diri hina, dan tidak sesuai dengan ajaran Alkitab yang menghargai harkat manusia. Padahal, ketika menuliskan lagu tersebut, John Newton benar-benar menghayati betapa buruk dirinya. Ia pernah terlibat dalam perdagangan budak selama bertahun-tahun. Ketika berjumpa Kristus, penyesalan dan keharuan menyelimuti hatinya. Ia pun menuangkan perasaan hatinya melalui lagu yang termasyhur tersebut. Keharuan besar juga meliputi hati perempuan berdosa yang meminyaki kaki Yesus sambil menangis tiada henti. Ia bahkan menyeka kaki Yesus dengan rambutnya. Pada masa itu, tidaklah sopan seorang perempuan menggerai rambutnya di muka umum. Bukan itu saja, ia juga mencium kaki Yesus. Diam-diam orang Farisi yang mengundang makan Yesus merasa risih. Sebaliknya, Yesus justru melihat kasih di balik tindakan ekstrem perempuan ini, kasih karena bersyukur atas pengampunan Yesus terhadap dosanya yang besar (ay. 47). Entah kita memiliki dosa besar atau kecil pada masa lalu, tiap-tiap kita berhutang amat besar kepada Yesus. Yesus membayar lunas hutang dosa kita dengan harga yang tak ternilai, dengan darah-Nya sendiri yang tak bernoda dan tak bercacat (1 Pet. 1:18-19). Bila kita benar-benar menghayatinya, niscaya kita termotivasi untuk mengungkapkan kasih kepada-Nya.—HEM RENUNGKAN KASIH DAN PENGURBANAN KRISTUS YANG LUAR BIASA; Anda diberkati melalui Renungan Harian? Respons: |
You are subscribed to email updates from Renungan Harian® To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 comments:
Post a Comment