Apakah Bumi Muda atau Tua? |
- Apakah Bumi Muda atau Tua?
- Apa Ada Dinosaurus di Bahtera Nuh?
- Di mana Bukti “Missing Link” Manusia-Kera?
- Apakah Kita Keturunan Monyet?
Posted: 06 Apr 2014 11:10 AM PDT Bulan lalu kita sudah membahas dunia dinosaurus, dan apakah mungkin ada dinosaurus di bahtera Nuh, juga kemungkinan manusia dan dinosaurus hidup pada zaman yang sama. Dalam pembahasan itu kita sudah melihat yang biasa disebut Kolom Geologis, yang disusun para pendukung faham evolusi dan Darwinisme. Berdasarkan faham evolusi itu, Bumi sudah berumur sekitar 5 milyar tahun sedangkan menurut Alkitab, umur bumi adalah kurang dari 20.000 tahun. Perbedaan ini menjadi tantangan bagi banyak orang karena di sekolah, universitas dan media massa dikemukakan bahwa alam semesta sudah ada sejak terjadi "big bang" sekitar 20 milyaran tahun yang lalu dan bumi sudah ada sejak 5 milyar tahun yang lalu. Sebaliknya, di Alkitab umur bumi di bawah 20.000 tahun. Adam dan Hawa, kedua manusia pertama, hanya hidup dan jatuh ke dalam dosa 6000 tahun lalu. Bagaimana mungkin mengatasi perbedaan dan kontradiksi itu? Penyelidikan topik umur alam semesta dan bumi akan kita selidiki dari dua sisi. Pertama, kita bahas bulan ini tentang beberapa bukti umum yang ada di alam kita, dan pada edisi bulan depan, secara khusus kita akan membahas cara-cara penghitungan umur seperti Carbon-14 dan proses-proses Radiometrik. Dalam artikel bulan ini, kita akan menyelidiki 'bukti' umur di alam kita, supaya kita lebih memahami bahwa ada banyak petunjuk atau bukti yang mendukung, bahwa bumi adalah sangat muda. Jawaban masalah ini akan menunjukkan apakah Alkitab benar dan dapat diandalkan sebagai pedoman kehidupan. Kolom Geologis dan Umur Fosil-fosil menurut Faham Darwinisme Kita sering mendengar bahwa fosil-fosil telah membuktikan proses evolusi dan umur bumi yang tua. Ternyata yang sebaliknya adalah yang benar. Karena tidak ditemukan fosil-fosil transisi maka faham evolusi memiliki masalah besar untuk menjelaskan teori mereka. Hal kedua, yang menjadi kejutan bagi ilmuwan yang anti Alkitab dan anti Allah sebagai pencipta adalah temuan-temuan fosil-fosil manusia modern yang hidup di zaman Palaeozoik dan Mesozoik yang menurut faham evolusi adalah lapisan-lapisan batu sebelum ada manusia. Jadi bilamana ditemukan fosil-fosil kehidupan manusia di zaman-zaman itu maka faham Darwinisme dan evolusi ambruk total, dan kebenaran Alkitab tentang bumi yang relatif muda diteguhkan kembali. Apa ada bukti seperti itu? Tentu ada! Berikut, kita akan menyelidiki beberapa proses penghitungan umur alam semesta dan umur bumi yang menunjukkan bahwa semuanya jauh lebih muda dari apa yang biasa kita diberitahukan oleh kaum evolusioner. Bukti-bukti bahwa Bumi dan Alam Semesta adalah Muda 1. Galaksi-galaksi berputar terlalu cepat Bintang-bintang di dalam galaksi kita, "The Milky Way", berputar terlalu cepat sekeliling pusat galaktiknya. Kecepatan berputar juga tidak konsisten. Yang di tengah berputar lebih cepat dari yang di lingkar luar. Kecepatan berputar begitu cepat sehingga dalam waktu hanya 200 juta tahun galaksi "The Milky Way" sudah kehilangan bentuk spiral dan akan punah. Faham evolusi memerlukan paling sedikit 10 milyar tahun untuk galaksi kita sehingga proses ilmiah ini membuktikan kemustahilan proses evolusi dan umur alam semesta yang diajarkan adalah keliru sekali. Kaum ilmuwan evolusi pun, menyebut masalah ini "dilema pemutaran". 2. Komet-komet hancur terlalu cepat Menurut teori evolusi, komet-komet adalah seumur alam semesta kita, yaitu kira-kira 5 milyar tahun. Namun, setiap kali komet-komet mengorbit matahari, sebagian bahannya termakan daya tarik matahari sehingga tak mungkin sebuah komet bisa tahan sampai 100.000 tahun dan menurut observasi ilmuwan-ilmuwan, biasanya kebanyakan komet hanya berumur 10.000 tahun. Sekali lagi fakta ilmu pengetahuan menunjukkan bahwa alam semesta tidak mungkin setua yang biasa dikemukakan dan sebaliknya adalah sangat muda. Komet yang sangat terkenal yang menakutkan manusia ratusan tahun lalu telah muncul kembali pada tahun 1986 dan sangat mengecewakan karena sudah menjadi begitu kecil sehingga hampir-hampir tidak kelihatan. Mengapa? Karena komet-komet menjadi hancur terlalu cepat dan menunjukkan bahwa alam semesta adalah sangat muda! 3. Tidak ada cukup sedimen (tanah, lumpur, batu-batuan) di dasar laut Tiap tahun, air dan angin mengikis sekitar 20 milyar ton tanah dan batu-batuan dari seluruh benua, daratan, pulau hingga terdorong dan tersimpan ke dalam lautan. Bahan-bahan tersebut menambah terus tiap tahun dan terkumpul di atas dasar laut yang terdiri dari batu-batuan dasar Bumi yang terbentuk dari lahar keras. Rata-rata lapisan batu-batuan sedimenter adalah kurang dari 400 meter. Proses subduksi lempeng tektonik menghabiskan 1 milyar ton sehingga 24 milyar ton ditambah tiap tahun. Masalahnya adalah lapisan sedimenter yang ada, dengan kecepatan yang sama masa kini memerlukan 12 juta tahun. Namun, bila dihitung dampak air bah global di zaman Nuh, jumlah sedimentar hanya cukup untuk 5000 tahun saja. Bila bumi sudah berumur 5 milyar tahun seperti yang diyakini teori evolusi, maka tidak ada lautan lagi karena seluruh bumi akan menjadi kolam lumpur global! 4. Tidak cukup sodium (garam) dalam laut Tiap tahun, sungai-sungai dan air hujan yang mengalir dari daratan mengisi 450 juta ton sodium ke dalam laut. Hanya 27% dari sodium tersebut dihisap keluar dari laut tiap tahun melalui berbagai proses alam. Sisa dari sodium itu tetap di laut dan menambah kepada jumlah yang sudah ada di dalam lautan. Bila dari awal tidak ada sodium di dalam laut, jumlah total sodium di dalam laut hanya berjumlah cukup untuk maksimum kurang dari 42 juta tahun. Karena faham evolusi menuntut umur lautan adalah 3 milyar tahun, maka faham itu memiliki masalah besar sedangkan kalau lautan-lautan itu sudah memiliki umur 100 juta tahun, maka semua kehidupan di laut sudah lama punah. Oleh karena faham evolusi percaya kehidupan mulai di laut, maka ini kembali menjadi masalah besar dan karena hal ini, sekali lagi menunjukkan bahwa Bumi adalah muda. 5. Kawasan Magnetik Bumi merosot terlalu cepat Dr. Thomas Barnes, profesor ilmu fisika di Universitas Texas, dalam bukunya yang berjudul Origin and Destiny of the Earth's Magnetic Field menyatakan bahwa kekuatan yang terdapat dalam kawasan magnetik bumi telah diukur dengan seksama lebih dari 135 tahun lamanya dan telah dibuktikan bahwa "setengah umur" kawasan magnetik adalah 1400 tahun. Oleh karena itu, sekitar 20.000 tahun yang lalu kawasan magnetik bumi akan lebih dari bintang magnetik sehingga kehidupan di bumi menjadi mustahil dan dalam 30.000 tahun saja Bumi akan lenyap sebagai uap. Kini diketahui bahwa kawasan magnetik Bumi merosot dengan faktor 2.7 selama 1000 tahun yang lalu dan fakta ini sangat mendukung pernyataan Alkitab bahwa Bumi adalah muda. 6. Terlalu sedikit Helium dalam atmosfir Semua jenis penghancuran bahan radioaktif melepaskan gas helium ke udara. Kalau proses penghancuran tersebut telah terjadi selama milyaran tahun, sebagaimana diyakini kaum evolusioner, maka seluruh kehidupan di Bumi akan mati keracunan helium. Dengan memperhitungkan persentasi kecil helium yang bisa lepas dari atmosfir, jumlah helium yang ada masa kini hanyalah 0.05% dari jumlah helium yang akan terkumpul dalam masa 5 milyar tahun. Ini berarti umur atmosfir bumi jauh lebih muda dari perkiraan usia yang yang diyakini oleh kaum evolusioner. Hasil penyelidikan yang diterbitkan di Journal of Geophysical Research menunjukkan bahwa helium dalam batu-batu panas belum memiliki cukup waktu untuk keluar dari batu-batu itu. Batu-batu itu diperkirakan berumur satu milyar tahun namun bertahannya helium di dalamnya membuktikan bahwa batu-batu itu sesungguhnya hanyalah ribuan tahun bukan milyaran tahun. Riset dari Dr. Melvin Cook (majalah ilmiah Nature, jilid 179, hal.213) beserta Dr. Henry Faul (Nuclear Geology) menunjukkan bahwa jika menilik kadar arus masuknya zat helium ke dalam atmosfir maka umur Bumi harus kurang dari 30.000 tahun. 7. Tidak cukup kuburan atau kerangka dan tengkorak manusia Ahli-ahli antropolog evolusioner menyatakan bahwa zaman batu telah berlangsung selama, sedikitnya, 100.000 tahun. Pada zaman itu telah hidup manusia Neanderthal dan Cro-magnon. Menurut skenario ilmuwan-ilmuwan itu dan kebiasaan jumlah kelahiran dan kematian sebelum zaman KB dan sebelum zaman kesehatan modern, seorang ibu akan melahirkan 10 anak dan rata-rata 4 akan meninggal dalam tahun pertama. Berdasarkan hal itu dan dengan rata-rata orang meninggal dengan umur 40 tahun, maka akan ada 2500 generasi. Dalam kurun waktu itu seharusnya sudah lahir lebih dari ratusan milyar orang. Ini masalahnya: di manakah mayat-mayatnya? Bumi sudah seharusnya penuh dengan kuburan ratusan milyaran orang di seluruh bumi. Namun hal itu tidak ada. Yang ada hanya cukup untuk sekitar 5000 tahun saja. Perhitungan itu adalah berdasarkan 100.000 tahun saja, apalagi kalau mau dihitung 3 juta tahun yang ilmuwan evolusioner katakan sebagai tahun-tahun proses evolusioner manusia. Dimanakah juga semua mayat kera, kuda, dinosaurus dan lain sebagainya, yang juga seharusnya ratusan milyar. Ketidak beradaan mayat-mayat itu membuktikan bahwa bumi adalah sangat muda. 8. Sejarah manusia adalah terlalu pendek Semua catatan sejarah termasuk monumen megalitik dan lukisan-lukisan di gua-gua menyatakan bahwa sejarah manusia hanya ada sejak 5000 tahun lalu. Manusia sanggup membangun piramida-piramida dan struktur-struktur ajaib di berbagai tempat. Manusia sanggup mengembangkan bahasa-bahasa yang sangat rumit dan berbeda satu dengan yang lain, namun yang tertua hanya dapat ditemukan muncul 5000 tahun lalu! Mengapa? Karena bumi adalah muda. Manusia adalah muda. Dan proses evolusi ala Darwin sama sekali tidak memberi bukti yang memuaskan tentang teorinya. Yang diberikan adalah hanya filsafah atau agama baru di mana manusia lebih percaya ilmu pengetahuan daripada percaya saksi mata yang hadir waktu penciptaan, yaitu Sang Pencipta. Dalam artikel bulan ini kita hanya membahas 8 bukti bumi berumur muda, sebenarnya masih ada daftar yang dimiliki yaitu 150 bukti yang serupa dimana 90% dari semua proses alam menunjukkan bahwa Bumi adalah muda. Mengapa ada yang mengatakan Bumi terbukti tua? Salah satu hal yang dikemukakan bahwa bumi adalah tua diambil dari jaraknya bintang-bintang dari Bumi. Memang diketahui bahwa kecepatan terang atau cahaya adalah 300.000 km/detik dan jarak bintang-bintang yang terjauh adalah milyaran tahun cahaya dari Bumi. Maka disimpulkan Bumi adalah tua karena memerlukan milyaran tahun untuk kita dapat melihatnya di Bumi. Mengapa ini bukan masalah? Pada waktu Tuhan menciptakan bintang-bintang pada Hari ke-4 dalam Minggu Penciptaan, Dia menciptakannya supaya kita dapat melihatnya. Tuhan menciptakan alam semesta lengkap dan berfungsi. Tuhan bukan saja menciptakan bintang-bintang itu, Dia juga menciptakan cahayanya sampai ke Bumi supaya kita dapat melihatnya. Bintang-bintang, bersama matahari dan bulan diciptakan dengan maksud menolong manusia menghitung waktu dan musim-musim. Perhatikan Kejadian 1:14-15, "Berfirmanlah Allah: "Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun, dan sebagai penerang pada cakrawala biarlah benda-benda itu menerangi bumi." |
Apa Ada Dinosaurus di Bahtera Nuh? Posted: 06 Apr 2014 10:32 AM PDT Sebelumnya kita sudah melihat bukti bahwa manusia adalah penciptaan khusus dan tidak berasal dari kera. Semua fosil yang disebut "missing-link" ternyata bukan "missing-link" seperti yang pertama diumumkan di surat-surat kabar tetapi sebagian adalah kera yang sudah punah, sebagian ternyata manusia yang berpenyakit, khususnya yang rawan gizi sehingga ada deformasi (perubahan bentuk, posisi, dan dimensi dari suatu benda) tubuhnya, dan lain adalah rekayasa ilmuwan penipu yang sedang mencari popularitas dengan menunjukkan kejutan-kejutan yang kemudian dinyatakan palsu! Bulan ini kita menyelidiki faham umum bahwa dinosaurus-dinosaurus punah lebih kurang 65 juta tahun lalu dan bahwa manusia baru mulai berevolusi 3 juta tahun yang lalu. Berdasarkan informasi tersebut adalah mustahil manusia dan dinosaurus telah hidup bersamaan waktu. Tetapi bagaimana kalau ada bukti bahwa manusia dan dinosaurus telah hidup pada zaman yang sama? Kalau benar bahwa manusia dan dinosaurus telah hidup bersama maka teori Darwinisme tentang asal-usul manusia dan dinosaurus dan faham Dr. Charles Lyall, ahli geolog yang mempengaruhi Darwin bahwa umur bumi adalah sangat tua, akan terbukti salah, dan Alkitab akan terbukti benar! Dalam Alkitab, manusia dan dinosaurus telah hidup bersama! Pertama kita harus mengetahui dinosaurus, sebenarnya, adalah binatang apa? Bukti bahwa Manusia hidup bersamaan dengan Zaman Dinosaurus Sebagaimana dibahas pada edisi bulan lalu ada banyak bukti dari fosil-fosil yang sudah ditemukan yang menyatakan bahwa kolom geologis menunjukkan kehidupan manusia dari lapisan batu-batuan yang mengandung fosil. Kalau manusia sudah berada pada zaman-zaman itu, maka otomatis manusia sudah hidup bersamaan dengan dinosaurus. Di bawah ini kita akan melihat kolom geologis dan beberapa fosil yang membuktikan manusia ada di zaman dinosaurus dan bahwa dinosaurus ada di zaman modern, yaitu zaman manusia! 1. Pada tahun 1968 di Utah, U.S.A. 2. Di Afrika pada tahun 1972 3.Di lapisan-lapisan batu di pinggir Sungai Paluxy dekat Glen Rose, Texas, U.S.A. 4. Dinosaurus yang hidup di zaman Ayub dan dicatat di Alkitab BEHEMOT - Ayub 40:15-19(Terjemahan Bahasa Indonesia Sehari-hari), "Perhatikanlah Behemot, si binatang raksasa; seperti engkau, dia pun ciptaan-Ku juga. Rumput-rumput menjadi makanannya, seperti sapi dan lembu biasa. Tetapi amatilah tenaga dalam badannya dan kekuatan pada otot-ototnya! Ia menegakkan ekornya seperti pohon aras, otot-otot pahanya kokoh dan keras. Tulang-tulangnya kuat seperti tembaga, kakinya teguh bagaikan batang-batang baja. Di antara segala makhluk-Ku dialah yang paling menakjubkan; hanya oleh Penciptanya saja ia dapat ditaklukkan! Dalam Terjemahan Baru kata Behemot diterjemahkan Kuda Nil, tetapi pernahkan Anda melihat ekor kuda nil? Sudah pasti bukan "seperti pohon aras". Ciri ekor yang besar pada makhluk raksasa "yang paling menakjubkan" hanya kelihatan pada binatang yang masa kini disebut dinosaurus. Ekor kuda nil tidak mungkin dibandingkan dengan pohon besar seperti pohon aras! Bandingkan ekor dinosaurus dengan ekor kuda nil: LEWIATAN - Ayub 41:9-34(Terjemahan Bahasa Indonesia Sehari-hari), "9 Setiap orang yang melihat Lewiatan, akan menjadi lemah lalu jatuh pingsan. 10 Ia ganas bila dibangunkan dari tidurnya; tak seorang pun berani berdiri di hadapannya. 11 Siapa yang dapat menyerangnya tanpa kena cedera? Di dunia ini tak ada yang sanggup melakukannya. 12 Marilah Kuceritakan tentang anggota badan Lewiatan, tentang kekuatannya dan bentuknya yang tampan. 13 Tak seorang pun dapat mengoyakkan baju luarnya atau menembus baju perang yang dipakainya. 14 Siapa dapat membuka moncongnya yang kuat, berisi gigi-gigi yang dahsyat? 15 Bagai perisai tersusun, itulah punggungnya terlekat rapat, seperti batu kerasnya. 16 Tindih-menindih, terikat erat, sehingga angin pun tak dapat masuk menyelinap. 17 Perisai itu begitu kuat bertautan sehingga tak mungkin diceraikan. 18 Apabila Lewiatan bersin, berpijaran cahaya; matanya berkilau bagai terbitnya sang surya. 19 Lidah api menghambur dari mulutnya; bunga api berpancaran ke mana-mana. 20 Asap mengepul dari dalam hidungnya, seperti asap kayu bakar di bawah belanga. 21 Napasnya menyalakan bara; nyala api keluar dari mulutnya. 22 Tengkuknya demikian kuatnya, sehingga semuanya ketakutan di hadapannya. 23 Tak ada tempat lemah pada kulitnya; tak mungkin pecah karena sekeras baja. ... 32 Ia meninggalkan bekas tapak kaki yang bercahaya, laut diubahnya menjadi buih yang putih warnanya. 33 Di atas bumi tak ada tandingannya; makhluk yang tak kenal takut, itulah dia! 34 Binatang yang paling megah pun dipandangnya hina; di antara segala binatang buas, dialah raja." Lewiatan ternyata adalah dinosaurus yang di zaman dulu disebut naga yang dapat mengeluarkan api dan asap dari mulutnya. Sampai hari ini ada kemampuan biologis untuk beberapa binatang untuk melawan musuhnya dengan api. Di darat ada sejenis kumbang yaitu Bombadier yang dapat menembak musuhnya dengan api dan asap yang dihasilkan dari campuran kimia dalam dua ruang dalam badanya. Bila diserang, dia melepaskan kedua jenis kimia itu yang saat ketemu memberi ledakan api dan asap untuk mengalahkan musuhnya. Ada juga sejenis belut yang mengeluarkan tenaga listrik, sejenis api, untuk membunuh musuhnya dan untuk menangkap mangsanya. Dalam catatan sejarah di Eropa dan Asia ada banyak kisah dan kesaksian tentang naga-naga yang dibunuh manusia, termasuk tentara Iskandar Agung di Yunani. Satu pahlawan sejarah Gereja, Santo George, mengalahkan naga di Perancis sehingga desa itu bertobat dan percaya Yesus. Seorang penjelajah dunia yang sangat terkenal, Marco Polo, telah menceritakan kesaksiannya melihat naga-naga. Di dalam sejarah Cina, naga-naga yang mengeluarkan api sangat luas disaksikan sehingga makhluk itu menjadi suatu simbol bangsa Cina. Memang makhluk-makhluk seperti itu kini sudah punah karena diburu manusia sampai tidak ada lagi. Hal yang sama sudah terjadi dengan banyak binatang lain seperti Harimau Jawa di Indonesia dan Harimau Tasmania di Australia. Dinosaurus Thailand Dalam Kuil Angkor, dari 800 tahun yang lalu, ditemukan gambar dinosaurus Stegosaurus antara binatang-binatang lain dalam ukiran-ukiran di temboknya. Kalau dinosaurus sudah punah sejak 60 juta tahun sebelum manusia mulai berevolusi, bagaimana manusia dapat membuat lukisan dan ukiran makhluk tersebut kalau dia belum pernah melihatnya? Di gua-gua di wilayah suku Aztek di Amerika juga ditemukan lukisan-lukisan dinosaurus yang menunjukkan bahwa manusia pernah melihat berbagai jenis makhluk dinosaurus sehingga dapat disimpulkan bahwa manusia dan dinosaurus hidup bersamaan waktu. Dinosaurus T-Rex ternyata masih sangat modern Sejak tahun 1993 telah terjadi semakin banyak penemuan yang menunjukkan bahwa manusia hidup sezaman dengan dinosaurus. Bukti yang terbaru adalah penemuan darah dan DNA di dalam tulang-tulang T-Rex. Secara ilmiah dianggap mustahil ada sisa darah dalam tulang setelah 5000 tahun apalagi 65 juta tahun lebih. Dr. Mary Schweitzer telah mempresentasikan buktinya dan dunia ilmiah menjadi kacau dan panik. Kalau manusia telah hidup sezaman dengan dinosauraus maka skala hitungan umur bumi, batu-batuan, sedimen-sedimen, fosil-fosil dan sebagainya akan terbukti keliru dan akan menunjukkan bumi adalah relatif muda seperti yang dinyatakan di dalam Alkitab. Gambar sebelah kiri adalah daging, sum-sum dan darah yang diambil dari fosil T-Rex. Menurut Alkitab, kebanyakan dinosaurus (kecuali dua ekor), seperti halnya binatang-binatang lain dan bahkan manusia (kecuali 8 orang) tewas dalam air bah yang terjadi di zaman Nuh. Pada zaman Nuh, dia hanya harus memelihara dua ekor dari setiap jenis makhluk, demi melestarikannya dan bukan setiap variasinya. Dia hanya perlu bawa dua jenis anjing dan kucing dsb. Kejadian 6:19-20, Hanya makhluk-makhluk yang hidup di air tidak dibawa ke dalam bahtera karena mereka akan dapat selamat di air. Tentu dengan dinosaurus, Nuh hanya membawa dua ekor yang muda, yang kecil, supaya mudah diatur dan mudah diberi makan. Dia tidak perlu membawa yang tua, ganas dan besar! Kolom Geologis dan Fosil-fosil Bukti Manusia hidup di Zaman Dinosaurus Gambar-gambar Kolom Geologis adalah standar di mana-mana. Kelemahannya adalah bahwa tidak ada satu tempat di dunia di mana kolom tersebut dapat ditemukan. Namun kami tidak akan menentang perkiraan bahwa sususan dan urutan fosil-fosil adalah kira-kira begitu karena menurut urutan sedimentasi sesudah banjir sedunia di zaman Nuh, proses sedimentasi akan terjadi kira-kira seperti yang digambarkan di atas. Yang menjadi kejutan bagi ilmu pengetahuan yang anti Alkitab, anti Allah sebagai pencipta adalah temuan-temuan fosil-fosil manusia yang hidup di zaman Palaeozoik dan Mesozoik yang menurut evolusi belum ada manusia. Jadi bilamana ditemukan fosil-fosil kehidupan manusia di zaman-zaman itu maka faham Darwinisme dan evolusi ambruk total, dan kebenaran Alkitab tentang bumi yang relatif muda diteguhkan kembali. Apa ada bukti seperti itu? Tentu ada! Alat kerja manusia, seperti palu, alat mesin dsb, yang ditemukan dalam batuan Ordovisian sampai Cretasius. Lapisan Ordovisian adalah lapisan yang dikatakan adalah 450 juta tahun sebelum manusia mulai berevolusi dan Cretasius 130 juta tahun sebelum manusia, menurut faham evolusi. Temuan-temuan ini adalah bukti bahwa manusia hidup bersamaan dengan makhluk-makhluk yang ada sebelum dinosaurus muncul di kolom geologis bahkan hidup di zaman dinosaurus. Semuanya adalah bukti bahwa cara menghitung umur memiliki cacat besar dan cenderung mendukung kisah Alkitab bahwa manusia dan makhluk-makhluk itu hidup bersamaan waktu. Fosil jari manusia, yang ditemukan dalam batuan Cretasius. Fosil jari manusia yang ditemukan di pinggir Sungai Paluxy di Texas, USA dalam batuan Cretasius, yaitu zaman dinosaurus. Jangan-jangan manusia ini dimakan T-Rex dan jari ini adalah sisa dari makan siang hari itu! Kesimpulan Masa kini ada banyak website yang kita dapat selidiki untuk mencari informasi up-to-date yang disusun oleh ahli-ahli ilmu pengetahuan dari berbagai bangsa dan bidang ilmiah yang mengemukakan kelemahan teori evolusi dan sekaligus bukti-bukti kebenaran Alkitab. Lihat www.creation.com dan www.crev.info sebagai contoh. Alkitab kita adalah ajaib. Beritanya sempurna dan sanggup menyelamatkan kita. Peganglah kebenaran Firman Tuhan dengan kuat dan jangan ragu-ragu. Bukti ilmiah yang sebenarnya tidak bertentangan dengan Alkitab dan kita mendukung penggalian ilmiah karena semakin banyak yang ditemukan maka makin banyak bukti Alkitab yang ditemukan. Dr. Jeff Hammond |
Di mana Bukti “Missing Link” Manusia-Kera? Posted: 06 Apr 2014 10:09 AM PDT
Puncak filsafah Darwinisme adalah keyakinan bahwa akan ditemukan serangkaian "missing link"(mata rantai yang terhilang) yang menunjukkan bahkan membuktikan perubahan-perubahan evolusioner antara nenek-moyang umum manusia dan kera yang akhirnya menghasilkan manusia modern. Tidak ada bidang manapun lainnya yang ada pencarian lebih intensif mencari sebuah "missing-link". Siapa bilang ada sesuatu yang "missing" (hilang)? Masalah yang dihadapi ilmuwan evolusionis adalah tidak adanya "missing link" atau "mata rantai yang terhilang" sehingga skenario sebenarnya adalah fosil-fosil berbagai jenis monyet atau kera dan juga berbagai jenis manusia, tetapi tidak ada mata-rantai di antaranya. Masalah – bagaimana dari awal sampai akhir? i. Manusia Jawa Dalam buku ilmiahWeb of Life, hal.687-688, Manusia Jawa, "Pithecanthropos erectus"disebut sebagai bukti evolusi manusia. Kata pithecus berarti "kera" dan kata anthropos berarti "manusia". Manusia Jawa "ditemukan"oleh seorang doktor medis, Eugene Dubois, pada tahun 1891-2. Dubois telah mengumumkan temuannya sebagai "missing-link", yaitu "manusia-kera" –namun sebelum kematiannya, Dubois telah mengaku bahwa pengumumannya ternyata keliru sehingga dia katakan bahwa ada kemungkinan bahwa yang dia temukan adalah kera (gibbon) besar.Namun penyelidikan di kemudian hari oleh ahli-ahli palaeontology menghasilkan kesimpulan bahwa yang ditemukan Dubois adalah identik manusia baru, atau lebih tepat, orang Jawa biasa! ii. Neanderthal Man Buku ilmiah, pedoman pendidikan di Australia yang berjudulWeb of Life,hal.689, menjelaskan bahwa manusia Neanderthal "sangat serupa ... manusia modern kecuali lebih pendek, dengan wajah yang menonjol. Berbagai ilmuwan menganggap mereka sebagai "manusia cacat". Manusia Neanderthal kini, secara umum, diakui demikian -"manusia cacat"- bukan karena evolusi, "tetapi karena dia menderita penyakit rakhitis. Ini disebabkan diet manusia Neanderthal sudah pasti kekurangan Vitamin D", Science Digest, Vol. 69, hal.35. iii. Manusia Beijing iv. Manusia Piltdown v. Manusia Nebraska vi. Manusia Colorado vii. Ramapithecus viii. Australopithecus ix. Manusia Cro-Magnon x. Kenyapithecus BUKTI KUAT BAHWA MANUSIA BUKAN KETURUNAN KERA |
Posted: 06 Apr 2014 09:41 AM PDT Kita sering membaca atau mendengar di media televisi, radio, internet, surat kabar dan lain-lain, bahwa manusia sudah mulai berevolusi dari sejenis monyet lebih kurang 3 juta tahun yang lalu. Biasanya, pemberita informasi seperti itu, sangat percaya beritanya dan dengan sangat semangat serta meyakinkan, menceritakan riwayat keturunan manusia itu seolah-olah adalah fakta yang sudah terbukti dan tak terbantah lagi. Dalam seri ini, pada tulisan seri ALKITAB dan ILMU PENGETAHUAN, kita akan membahas dan menyelidiki informasi yang dikemukakan itu dan melihat, kalau benar terbukti, ataukah itu hanya merupakan suatu sistem kepercayaan, filsafah atau mungkin juga suatu ilmiah yang sungguh benar. Setiap bulan kita akan melihat beberapa segi pengetahuan dan bukti supaya kita bisa menjawab banyak pertanyaan penting tentang 'eksistensi' atau keberadaan kehidupan manusia di atas bumi. Mengapakah Topik ini Penting? Dua Filsafah – Dua Sistem Keyakinan Dr. Charles Darwin sangat tertarik dengan teori uniformitarianisme yang dipopulerkan oleh Dr. Charles Lyall, dimana Lyall telah mengemukakan bahwa semua lapis batu dan tanah, satu di atas yang lain, adalah hasil proses alam selama milyaran tahun, sedikit demi sedikit diletakkan, dan bahwa fosil-fosil yang ditemukan di dalam lapisan itu adalah catatan sejarah. Darwin, dalam bidang biologi, sangat tertarik dengan penjelasan Lyall sehingga dia mengkaitkan umur fosil dan perbedaan spesis sebagai hasil proses perubahan biologis selama milyaran tahun, dan lapisan-lapisan batu adalah catatan sejarahnya. Untuk Lyall, fosil-fosil adalah catatan sejarah yang membuktikan umur batu-batu sedangkan untuk Darwin, lapisan-lapisan batu adalah catatan sejarah yang membuktikan umur fosil-fosil. Filsafah kedua disebut Penciptaan Khusus Tujuan Akhir Faham Evolusi Kesimpulan |
You are subscribed to email updates from Tanya Alkitab To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 comments:
Post a Comment