Pacar Seiman atau Beriman? |
Posted: 24 Apr 2014 12:00 AM PDT Bagi pasangan muda-mudi, syarat untuk menjalin hubungan adalah memiliki pacar yang seiman. Apakah “seiman” itu sudah cukup? Saya memiliki pandangan lain tentang hal ini. Kekristenan itu terkadang bagi sebagian orang hanya dijadikan sebagai indentitas di luar saja namun tidak benar-benar mencerminkan Kristus dalam kehidupan mereka. Tidak sedikit anak muda yang mengaku Kristen namun masih hidup dalam kemabuka, narkoba, maupun seks bebas. Inilah yang harus diperhatikan lebih sungguh ketika kita akan mencari pasangan. Pasangan yang seiman belum cukup jika si dia tidak memiliki iman yang teguh kepada Tuhan. Jika dia memiliki iman yang benar dan selalu hidup takut akan Tuhan, maka dia adalah pasangan yang baik secara jasmani dan rohani. Jangan sampai salah memilih pasangan ya! Pacar Seiman atau Beriman? is a post from: Renungan Harian Kristen |
Posted: 23 Apr 2014 09:37 PM PDT Semalam saya menghadiri sebuah acara pernikahan seorang teman. Banyak yang bercerita tentang kisah sepasang pengantin tersebut. Kedua mempelai memiliki kisah cinta yang berbeda sebelumnya. Mereka mengaku bahwa telah mencari pasangan dengan susah payah. Berbagai tipe orang telah mereka temui dan banyak usaha untuk menggabungkan karakter itu sampai pada akhirnya mengalami kegagalan untuk menuju tahap yang lebih serius. Mereka tentu menginginkan pasangan yang terbaik dalam hidupnya. Ada banyak pilihan waktu itu, antara si A dan si B atau mungkin seseorang lainnya. Namun apa yang terjadi? Saat Tuhan telah menetapkan jodoh terbaik, maka manusia tidak akan pernah bisa menolaknya. Jodoh yang selama ini mereka cari ternyata tidaklah jauh. Teman masa kecil. Ya, keduanya telah Tuhan jodohkan untuk dapat membangun sebuah rumah tangga. Pasangan yang memang sepadan dan yang lebih baik dari yang pernah mereka cari sebelumnya. Mungkinlah jodohmu ada di dekatmu? Jodohku si A atau si B? is a post from: Renungan Harian Kristen |
Aku Takkan Biarkan Orang Lain Menyakitiku Posted: 23 Apr 2014 07:11 PM PDT Sebut saja namanya Dion, seorang anak laki-laki yang berasal dari keluarga kurang mampu. Kedua orang tuanya sengaja meninggalkannya dari kecil dan Dion harus hidup dengan neneknya yang baru saja meninggal setahun lalu. Di sekolah, Dion menjadi sasaran empuk bahan ejekan teman-temannya. Di lingkungan rumahnya pun tak ada seorang pun yang bisa bersikap ramah padanya. Pandangan sinis dan benci terlihat dari mata setiap orang di lingkungan rumahnya. Sore itu, ada seorang pengemis datang ke rumahnya dan meminta sedekah. Dion pun membuka pintu dan mengajaknya untuk masuk ke dalam. Pengemis itu menjadi heran dengan apa yang Dion lakukan. “Mengapa kau membawaku masuk saat orang lain berusaha mengusiru dan memberiku uang agar aku segera menjauhi rumahnya?” “Saya bukan mereka. Saya tahu seperti apa rasanya ketika diusir dan tidak diterima oleh orang lain.” “Kau sakit hati dengan sikap mereka?” “Seharusnya begitu, namun aku takkan membiarkan orang lain menyakitiku. Mereka boleh melakukan hal buruk padaku, akan tetapi aku tidak akan membiarkan semuanya itu menjadi akar pahit dalam hatiku. Lebih baik aku bersyukur daripada harus balik mengumpat. Bukankah bersyukur itu lebih indah?” Terkadang banyak orang yang menyakiti kita. Ada hal-hal yang membuat kita tidak nyaman sehingga kita menjadi tertekan dan tersakiti. Sebagai bentuk perlawanan, kita biasanya akan balik mengumpat dan juga melakukan pembalasan. Bersyukurlah jika ada orang-orang yang menyakitimu, karena sesungguhnya disitulah kesabaran dan pengampunanmu seang diuji. Saat seseorang berhasil untuk mengasihi, maka orang itu sudah siap dengan berkat yang akan Tuhan curahkan. Jangan biarkan perkataan orang lain itu menjadi akar pahit dalam hatimu. Tidak perlu melawan dengan hal negatif, namun lakukan perlawanan dengan hal positif. Buatlah wajah-Mu bercahaya atas hamba-Mu, selamatkanlah aku oleh kasih setia-Mu! Mazmur 31:17 Aku Takkan Biarkan Orang Lain Menyakitiku is a post from: Renungan Harian Kristen |
You are subscribed to email updates from Renungan Harian Kristen To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 comments:
Post a Comment