Seorang ibu baru saja pulang dari bekerja. Dia menemukan bahawa pintu rumahnya dalam keadaan terbuka. Dia sangat tidak suka jika anaknya masih saja bermain di luar hingga larut malam, padahal kemarin dia baru saja memarahi anaknya.
Karena marah yang tak terbendung, sang ibu memberikan hukuman kepada anaknya dengan mengunci pintu rumahnya dan akan membukakanya pada tengah malam untuk memberikan efek jera pada anaknya.
Ketika terbangun, ibu mendapati hari sudah pagi dan dia bergegas keluar rumah untuk mencari anaknya. Begitu terkejutnya ketika didapati anaknya sudah tergeletak tak bernyawa akibat kedingingan oleh hujan semalam.
Di dalam genggaman tangan anaknya terdapat kertas kecil bertuliskan : Selamat ulang tahun Mama, semalam saya menanam bibit bunga mawar putih agar Mama tidak marah lagi kepadaku karena kemarin aku bermain sampai malam.
Penyesalan selalu datang terlambat. Jika kita tidak dapat menahan amarah, maka amarah akan dapat mendatangkan malapetaka. Orang-orang yang membiarkan amarahkan maka akan melakukan hal-hal negatif tanpa berpikir terlebih dahulu.
Oleh sebab itu, milikilah hati yang penuh dengan kesabaran dan biarkan Roh Kudus selalu memberikan kedamaian di dalam hatimu walau dunia selalu mencoba untuk menyulut amarahmu. Diberkatilah orang-orang yang hidup penuh dengan kesabaran.
Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu, jangan marah, itu hanya membawa kepada kejahatan.
Mazmur 37:8
Marah Menimbulkan Celaka is a post from: Renungan Harian Kristen
0 comments:
Post a Comment