Mengurbankan diri karena kasih |
Mengurbankan diri karena kasih Posted: 16 Apr 2014 04:39 PM PDT Posted on Kamis, 17 April, 2014 by Saat Teduh Baca: Yohanes 19:16b-27 Sepanjang malam hingga pagi menjelang Yesus tentu tidak tidur karena harus menghadapi pengadilan yang memihak, kejam, dan tidak adil. Ia pasti mengalami keletihan yang luar biasa, dan darah terus mengalir dari tubuhnya. Sungguh penderitaan yang tidak terkatakan. Padahal Yesus tidak seharusnya menderita.Pilatus sendiri mengatakan bahwa Yesus tidak membuat kesalahan yang membuat Dia patut dihukum mati. Namun Ia tetap divonis hukuman salib bagai seorang penjahat kelas berat. Ia disamakan dengan dua penjahat lain. Ironisnya, Pilatus tidak berani menegakkan kebenaran. Sebaliknya, ia menyatakan otoritas dengan mempertahankan tulisan yang terpasang di atas kayu salib (21-22). Apa yang dia lakukan memang untuk menyindir orang Yahudi yang telah menolak raja mereka. Selain derita fisik, Yesus juga harus mengalami penghinaan yang dahsyat. Ia dipermalukan di atas kayu salib, pakaian dan jubah-Nya dibagi-bagi dan diundi orang. Namun Ia rela mengalami berbagai penderitaan dan penghinaan itu, agar kita mendapatkan kemuliaan sebagai anak-anak Allah. Hal ini menggenapi isi Kitab Suci (24; Mzm. 22:19), sehingga membuktikan bahwa firman Tuhan selalu benar, dapat dipercaya, dan akan digenapi pada waktunya. Dalam semua penderitaan yang dialami, kita melihat Yesus masih menunjukkan perhatian-Nya dengan menyerahkan tanggung jawab untuk merawat Maria, ibu-Nya, kepada murid yang Dia kasihi dan menjadikan murid yang dikasihi-Nya sebagai anak angkat ibu-Nya agar mereka dapat saling mengasihi dan memperhatikan. Kasih memang selalu menjadi perhatian Yesus agar dialami dan dijadikan sebagai dasar bertindak oleh murid-murid-Nya. Kasih menggerakkan Bapa untuk mengutus Kristus, Anak-Nya, datang ke dalam dunia untuk menebus manusia dari dosa. Kasih pula yang membuat Yesus rela mengurbankan diri-Nya untuk mati disalib ganti manusia yang berdosa. Menyadari kasih Tuhan yang begitu besar itu, mari kita bertanya kepada diri kita sendiri: "Sudah seberapa besarkah kasih kita kepada-Nya?" - diambil dari Santapan Harian Scripture Union Indonesia. www.su-indonesia.org - Filed under: Renungan Harian |
Posted: 16 Apr 2014 04:37 PM PDT Posted on Kamis, 17 April, 2014 by Saat Teduh - Diambil dari Renungan Gereja Kristus Yesus - Bacaan Alkitab hari ini: Yohanes 13: 1-20 Tindakan Tuhan Yesus—menanggalkan jubah, mengambil dan mengikatkan kain lenan di pinggang, serta menuang air ke baskom—mengejutkan para murid, apalagi setelah Ia mulai membasuh kaki para murid satu persatu (13:4-5). Pembasuhan kaki biasanya dilakukan sebelum seseorang masuk ke dalam rumah. Karena pembasuhan kaki itu terjadi saat mereka sedang makan bersama (13:2), tindakan Tuhan Yesus itu amat mengejutkan. Petrus menyadari bahwa dirinya tidak layak untuk dilayani seperti itu oleh Tuhan Yesus. Akan tetapi, setelah tahu bahwa ia tidak akan mendapat bagian di dalam Kristus bila ia tidak ikut dibasuh, ia meminta agar Tuhan Yesus bukan hanya membasuh kakinya, tetapi juga tangan dan kepalanya. Akan tetapi, Tuhan Yesus beranggapan bahwa hal itu tidak perlu (13:8-10). Melalui tindakan membasuh kaki, Tuhan Yesus memberi teladan kepada murid-murid-Nya tentang kerendahhatian dan pelayanan terhadap sesama, yang diharapkan agar ditiru oleh murid-murid-Nya (13:14-15). Manusia cenderung ingin ditinggikan dan ingin meninggikan dirinya. Oleh karena itu, merendahkan diri dan melayani sesama merupakan tindakan yang sulit, apalagi jika pelayanan terhadap sesama itu menuntut pengorbanan. Bila kita ingin mengikuti teladan Tuhan Yesus, kita harus memulai dengan menanggalkan "jubah" (kesombongan) kita dan mengenakan kasih Allah agar kita bisa "turun" untuk melayani sesama. Manusia dalam dunia ini membutuhkan manusia lain yang mau "turun" untuk melayani sesama. Teladan Tuhan Yesus hendaknya menjadi "patron" (pola) bagi kita untuk melakukan hal yang sama pada sesama kita. Perbuatlah yang sama seperti yang diperbuat oleh Tuhan Yesus![FW] Yohanes 13:14-15 Filed under: Renungan Harian |
You are subscribed to email updates from Saat Teduh To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 comments:
Post a Comment