Dibenci karena tinggal di dalam Yesus |
Dibenci karena tinggal di dalam Yesus Posted: 04 Apr 2014 07:59 PM PDT Posted on Sabtu, 5 April, 2014 by Saat Teduh Baca: Yohanes 15:18 – 16:4a Pada perikop sebelumnya, Yesus mengajar murid-murid-Nya untuk tinggal di dalam Dia. Tinggal di dalam Yesus adalah esensi hidup sebagai murid-murid Yesus, serta mencakup aspek hidup menghasilkan buah dan saling mengasihi di antara sesama murid Kristus. Tinggal di dalam Yesus mencakup aspek lain juga, yaitu dibenci dunia (15:18-19). Sebagai pengikut Yesus, kita tidak bisa menghindari adanya orang-orang yang membenci kita karena iman kita (bdk. 1Yoh. 3:13). Dunia membenci kita karena dunia membenci Yesus. Mengapa? Sebab Ia membuka mata mereka bahwa mereka berdosa dan setiap perkataan-Nya menelanjangi perbuatan dosa mereka (bdk. Yoh. 7:7). Selain itu, dunia membenci Yesus karena dunia tidak mengenal Bapa yang telah mengutus Dia (15:21). Kebencian itu kemudian dilimpahkan kepada murid-murid Yesus. Bahkan akan ada saatnya, para penganiaya murid-murid Kristus menganggap tindakan mereka sebagai ibadah (16:2).Meski demikian, kebencian itu hendaknya tidak membuat murid-murid-Nya mundur. Karena sebagai murid-murid Yesus, tugas mereka adalah bersaksi tentang Yesus kepada dunia yang membenci Dia dan membenci mereka juga (15:27). Lalu bagaimana mungkin Yesus mengharapkan murid-murid bersaksi kepada dunia yang membenci mereka? Bukankah dunia akan langsung menolak? Murid-murid harus bersaksi tentang Kristus karena sejak semula mereka sudah bersama-sama dengan Dia. Namun Yesus akan mengirimkan Roh Kudus, yang akan memberi kesaksian tentang Kristus melalui murid-murid. Saat mereka bersaksi tentang Kristus, Roh Kudus akan memfasilitasi kesaksian mereka (15:26-27). Kebencian terhadap Kristus hadir dalam berbagai bentuk. Misalnya, dengan mencari-cari kesalahan kita karena iman kita, atau memperkecil, bahkan menutup kesempatan kita untuk maju di dunia kerja, dan lain-lain. Bagaimana reaksi Anda? Marah? Tak perlu. Roh Kudus akan menolong Anda untuk hidup terus di dalam kebenaran. Dengan demikian Anda sedang bersaksi tentang Kristus. - diambil dari Santapan Harian Scripture Union Indonesia. www.su-indonesia.org - Filed under: Renungan Harian |
Posted: 04 Apr 2014 06:04 PM PDT Posted on Sabtu, 5 April, 2014 by Saat Teduh - Renungan singkat di akhir minggu - Memandang yg besar bisa membuat kita melewatkan yg kecil. Melihat yg kaya bisa membuat kita melupakan yg miskin. Lihat sekeliling kita, adakah dlm hal tertentu kita lebih suka menghargai seseorg dan meremehkan yg lain? Pimpinan tentulah org yg harus dihargai, tapi bgmn dgn bawahan, misalnya: satpam, sopir atau pesuruh di kantor? Jgn lewatkan mereka, bagikan perhatian pada setiap mereka yg kelihatan biasa2 saja. Ingatlah, bhw semua manusia diciptakan Allah menurut citra & kemuliaan-Nya! Amsal 14:31: Siapa menindas org yg lemah, menghina Penciptanya, tetapi siapa menaruh belas kasihan kpd org miskin, memuliakan Dia. Filed under: Renungan Harian |
Posted: 03 Apr 2014 04:20 PM PDT Posted on Jumat, 4 April, 2014 by Saat Teduh Baca: Yohanes 5:1-17 Perpisahan dapat membuat hubungan di antara pihak-pihak yang berpisah menjadi renggang. Namun bukan ini yang diharapkan Yesus terjadi pada murid-murid-Nya setelah Ia pergi kelak. Ketika Yesus tidak bersama mereka lagi, mereka harus tetap terpaut pada-Nya dan menghasilkan buah.Untuk mengajarkan ini, Yesus menggunakan pokok anggur sebagai gambaran guna menjelaskan hubungan murid-murid dengan Dia dan Bapa. Yesus adalah pokok anggur yang benar dan Bapa adalah pengusahanya (1). Murid-murid adalah ranting-ranting anggur (5) yang berpotensi menghasilkan buah anggur. Bila ingin menghasilkan buah, ranting harus tinggal pada pokok anggur yang merupakan sumber hidupnya. Selain itu, Bapa akan memangkas ranting-ranting yang tidak berbuah dan membersihkan ranting-ranting yang sudah berbuah, agar bisa berbuah lebih banyak, sehingga Bapa dipermuliakan (8). Bila menjadi ranting berarti menghasilkan buah, maka tinggal di dalam Yesus adalah mutlak bila murid-murid mau berbuah. Tinggal di dalam Yesus berarti tinggal di dalam kasih-Nya (9), dan tinggal di dalam kasih-Nya berarti hidup dalam ketaatan pada perintah-perintah-Nya (10). Ini tidak terjadi secara otomatis, karena kita diminta Yesus untuk melakukan hal itu. Maka tinggal di dalam Yesus harus diupayakan dan menuntut disiplin diri, meskipun tentu saja kita dimampukan oleh Allah untuk melakukan hal itu (bdk. Flp 2:12-13). Tinggal di dalam Yesus juga berarti murid-murid harus saling mengasihi satu sama lain, seperti Yesus telah mengasihi mereka (12). Tinggal di dalam Yesus adalah esensi hidup sebagai murid-murid Yesus, dan mencakup kesediaan untuk dibersihkan agar bisa menghasilkan buah. Bisa saja hal ini tidak menyenangkan, tetapi perlu agar kita semakin berpaut pada pokok anggur dan menghasilkan semakin banyak buah. Namun tinggal di dalam Yesus tidak terjadi begitu saja karena harus ada kemauan keras untuk mengusahakannya. Namun ada sukacita di dalamnya (11). Sebab itu jangan menyerah, karena Roh Kudus akan memampukan kita. - diambil dari Santapan Harian Scripture Union Indonesia. www.su-indonesia.org - Filed under: Renungan Harian |
You are subscribed to email updates from Saat Teduh To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 comments:
Post a Comment