Aku yang Menantikanmu, Kekasih Hidupku |
Aku yang Menantikanmu, Kekasih Hidupku Posted: 01 Apr 2014 08:47 PM PDT Menanti adalah hal yang sangat membosankan. Benar! Dan aku pun merasakannya. Sudah 22 tahun aku menunggu untuk menemukan pria yang tepat menjadi kekasih hidupku. Terkadang aku mulai merasa bosan untuk bertanya kepada Tuhan. Tapi aku mulai sadar. Saat aku inginkan yang terbaik dari-Nya, kenapa aku tak mau berikan yang terbaik juga kepada-Nya. Ternyata ada proses panjang yang harus kulalui. Menanti bukan hanya sekedar menunggu dengan tenang sampai apa yang kita inginkan terjawab. Tapi bagaimana saat kita menanti kita mempergunakan 'penantian' itu benar-benar bermakna. Tak mudah untuk tidak terlena dengan rupa-rupa cerita cinta dunia ini. Tapi Tuhan ingin aku lebih bersabar dan peka terhadap kehendak-Nya. Inilah arti dari penantian itu sebenarnya. Ada begitu banyak cinta yang semu, yang kini menjadi hiburan bagi sebagian orang. Temanku pernah berkata padaku: Bagaimana kau tahu dia adalah jodohmu kalau kau tak memulai mengenalnya dalam masa pacaran? Satu sisi pertanyaan inilah yang mungkin timbul di benak seseorang ketika dia diperhadapkan pada cinta. Sesungguhnya di sinilah seharusnya kita lebih peka terhadap kehendak Tuhan dengan semakin dekat kepada-Nya. Sebab, bukankah Dia yang lebih tahu? Allah ingin agar kita kudus, termasuk dalam hal pacaran. Tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus. 1 Petrus 1:15-16 Wow! Ternyata pacaran adalah hal yang istimewa. Dalam penantian itu, bagaimana kita semakin mendekatkan diri pada-Nya. Dalam doa-doa dan hubungan yang khusus dengan Allah. Kita belajar menanti yang terbaik dari Tuhan. Belajar mempergunakan waktu yang ada untuk melayani-Nya dengan sungguh-sungguh. Mengalami pembentukan-Nya sehingga kita menjadi pribadi yang indah yang juga telah dipersiapkan-Nya bagi orang yang adalah kekasih hidup kita. Dia yang dipersiapkan Allah yang akan berkata: aku yang menantikanmu menjadi kekasih hidupku. artikel dikirim oleh Sailent Simaremare Aku yang Menantikanmu, Kekasih Hidupku is a post from: Renungan Harian Kristen |
Posted: 01 Apr 2014 07:40 PM PDT Ada kisah tentang segelas air. Air dalam gelas itu pada mulanya diberikan kepada seorang perenang, namun perenang itu menolaknya karena pada saat dia berenang, dia telah meminum banyak air. Perenang itu tidak membutuhkan segelas air. Berbeda halnya ketika segelas air itu diberikan kepada seorang pelari yang telah berlari sejauh 5 km. Pelari itu akan segera mengambilnya dan meminumnya karena segelas air itu sangat berharga bagi dirinya. Firman Tuhan dapat diibaratkan seperti segelas air. Ketika kita menjadi sangat haus dalam lapar seperti tananh kering, maka air itu akan meresap ke dalam tanah dengan baik. Jadilah pribadi yang selalu haus akan Firman Tuhan maka kita akan mampu menyerap berkat-berkat Tuhan itu dengan baik. Saat kita akan menerima berkat dari Tuhan, maka kita harus sudah mempersiapkan diri untuk menjadi penerima-penerima yang baik. Jika kita tidak bisa mempersiapkan diri, maka berkat-berkat itu akan terbuang dengan sia-sia. Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus kepada-Mu, tubuhku rindu kepada-Mu, seperti tanah yang kering dan tandus, tiada berair. Mazmur 63:2 Segelas Air is a post from: Renungan Harian Kristen |
You are subscribed to email updates from Renungan Harian Kristen To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 comments:
Post a Comment