KUASA PERKATAAN |
Posted: 01 Apr 2014 04:00 PM PDT Markus 11:23. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya.Perhatikan bagian yang saya garis bawahi dari ayat di atas. Ayat ini tidak mengatakan bahwa yang akan terjadi itu adalah apa yang dikatakan pembimbing rohani, para pelayan, penatua, atau pendeta Anda. Saya tidak katakan kata-kata mereka tidak berkuasa. Hanya saja bukan itu yang dimaksud oleh ayat renungan kita hari ini. Dengan sangat jelas yang tertulis adalah APA YANG KITA KATAKAN. Saat Anda percaya sepenuhnya dengan apa yang Anda katakan, maka gunung pun akan pindah jika Anda perintahkan. Tentu saja ini bukan kekuatan yang kita dapat hasilkan sendiri, ini kekuatan TUHAN yang tinggal di dalam kita. Mengucapkan Firman Tuhan adalah cara untuk melepaskan kuasa TUHAN yang ada di dalam diri Anda. Jika Anda menginginkan berkat, ucapkanlah berkat, maka berkat tersebut akan dilepaskan bagi Anda. Anda menginginkan kesembuhan, ucapkanlah kesembuhan, perintahkan tubuh Anda sembuh, maka kesembuhan yang akan datang kepada Anda. Perlu juga Anda catat bahwa Anda tidak bisa mengatakannya dalam hati, kata-kata itu harus keluar dari mulut Anda. Anda harus mendeklarasikan (dengan bersuara) IMAN Anda. Ada kuasa di dalam perkataan kita. Jika kita menyadari hal ini, kita tidak akan menggunakan mulut kita untuk mengucapkan hal-hal tidak berguna, apalagi kutuk. Sungguh menyedihkan, fakta yang selama ini terjadi adalah anak-anak TUHAN lebih sering mengucapkan hal-hal buruk, bahkan terhadap dirinya, dibandingkan ucapan syukur dan berkat. Tidak heran jika hal-hal buruk yang datang. Lihat, bukan karena TUHAN yang mengirimnya, tapi mereka yang memerintahkannya untuk datang. Teman, jika Anda menginginkan janji-janji TUHAN yang terjadi di dalam hidup Anda, mulailah gunakan mulut Anda untuk mengucapkan janji-janji Firman Tuhan lebih sering dari pada mengucapkan keluhan, gosip, sindiran, dan kata-kata negatif lainnya. (penulis: @mistermuryadi) |
KONFRONTASI SETIAP UCAPAN NEGATIF Posted: 31 Mar 2014 04:00 PM PDT Yesaya 54:17 Setiap senjata yang ditempa terhadap engkau tidak akan berhasil, dan setiap orang yang melontarkan tuduhan melawan engkau dalam pengadilan, akan engkau buktikan salah.Tahukah Anda bahwa hal-hal negatif yang kita dengar, jika kita diamkan atau terus dengarkan, itu sama saja dengan kita menyetujui bahwa tidak masalah jika hal tersebut terjadi dalam hidup kita? Firman Tuhan pada hari ini mengatakan kita harus membuktikan atau menyatakan kata-kata negatif itu salah. Kita harus menyatakan kebenaran Firman Allah. Mungkin kita berpikir, "Toh, saya tidak meng-iya-kan." Teman, misalnya ada seorang asing mengambil handphone Anda di depan mata Anda, atas sepengetahuan Anda, lalu Anda diamkan, menurut Anda, dia mencuri atau tidak? Tentu saja itu bukan mencuri, karena Anda membiarkannya dengan cara Anda diam saja melihat hal tersebut di depan mata Anda. Hal yang sama, ketika ada seseorang mengucapkan kata-kata negatif kepada Anda, lalu Anda hanya diam saja mendengarkannya, menerima semua kata-katanya, itu sama saja dengan Anda meng-iya-kan kata-kata tersebut. Kalau Anda tidak menyetujuinya, Anda seharusnya mengonfrontasi kata-kata tersebut. Harap dicatat, yang saya maksud bukan mengonfrontasi orangnya, melainkan kata-kata negatifnya. Pastikan Anda melakukannya dengan cara yang baik, sopan, dan penuh kasih. Jika seseorang mengatakan Anda bodoh, Anda harus katakan kepada diri Anda dan kepada mereka bahwa Anda tidak bodoh, karena Firman Tuhan mengatakan Anda adalah kepala, bukan ekor (Ul 28:13). Jika sahabat Anda mengatakan bahwa sakit penyakit Anda tidak bisa disembuhkan, Anda harus mengatakan bahwa semua penyakit, termasuk penyakit Anda, sudah ditanggung Yesus di atas kayu salib (1Pet2:24). Deklarasikan iman Anda sesuai dengan apa yang tertulis dalam Firman Allah. Jangan pernah biarkan kata-kata negatif yang Anda dengar melalui media, sahabat, internet, atau apa pun itu menguasai IMAN Anda. Salah satu caranya adalah secara aktif menolaknya dengan mengucapkan kebenaran Firman Tuhan. Misalnya, "Saya percaya penyakit saya pasti sembuh. Ya, mungkin dokter belum menemukan obatnya, tapi saya tahu 2000 tahun lalu bilur-bilur darah YESUS sudah menyembuhkan saya," "Ya benar, saya hanya lulusan SD, tapi saya tahu TUHAN menjanjikan saya masa depan yang indah dan penuh harapan," "Memang tidak terhitung sudah seberapa banyak saya melakukan kesalahan besar dalam hidup saya, tapi saya percaya TUHAN sanggup memulihkannya." Mungkin beberapa orang berpendapat bahwa diam/abstain itu artinya tidak memilih atau tidak memihak. Anda salah. Saat Anda diam, sementara telinga Anda terus mendengarkan yang negatif dari orang lain, pada dasarnya Anda sedang memilih untuk setuju dengan apa yang orang tersebut katakan. (penulis: @mistermuryadi) |
You are subscribed to email updates from CHRISTIAN ONLINE DAILY BREAD To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 comments:
Post a Comment