MENEBAR WEWANGIAN |
Posted: 05 Apr 2014 10:00 AM PDT
Baca: 2 Korintus 2:12-17 Tetapi syukur bagi Allah, yang dalam Kristus selalu memimpin kami di jalan kemenangan-Nya. Dengan perantaraan kami Ia menyebarkan keharuman pengenalan akan Dia di mana-mana.(2 Korintus 2:14) Bacaan Alkitab Setahun: Suatu hari, Matthew Henry, seorang pengajar Alkitab, dirampok. Perampok itu merampas semua isi dompetnya dan tidak meninggalkan apa pun. Saat tiba di rumah, ia membuka agendanya dan menulis, "Aku bersyukur kepada Tuhan. Pertama, sebelumnya aku tidak pernah dirampok. Kedua, walaupun ia mengambil dompetku, ia tidak mengambil nyawaku. Ketiga, jumlah uangku yang diambil tidak banyak. Dan keempat, akulah yang dirampok, bukan aku yang merampok." Sangat menyenangkan berada di antara orang-orang yang penuh rasa syukur.Mereka mengisi sebuah ruangan dengan sikap optimisme, rasa damai, dan pikiran yang positif. Dalam suratnya kepada orang percaya di Korintus, Paulus mengatakan bahwa orang yang demikian seperti wewangian harum yang membangkitkan kesenangan di setiap sudut ruangan. Sebaliknya, orang yang bersungut-sungut menebarkan bebauan juga, tetapi tidaklah harum. Mereka membuat orang sekitar menjadi muram, geram, kesal. Kalau direnungkan, apa sebenarnya yang membuat orang mampu bersyukur? Mereka dapat mengingat berkat Allah pada masa lalu dan menyadari bahwa Allah masih menyediakan hal yang luar biasa. Jangan beranggapan bahwa pribadi yang bersyukur itu buta terhadap kenyataan hidup yang sulit. Mereka pun tidak kebal terhadap persoalan. Tapi, pengharapan yang mereka miliki mengalihkan fokus dari kekecewaan dan sakit hati kepada karakter Allah. Orang itu yakin cepat atau lambat Dia akan memberikan pemahaman, kekuatan, bahkan berkat yang diperlukan.—ISP ORANG YANG BERSYUKUR AKAN BERTERIMA KASIH DALAM SEGALA SITUASI. Anda diberkati melalui Renungan Harian? Respons: |
Posted: 04 Apr 2014 10:00 AM PDT
Baca: Nehemia 5:1-13 Itu akan kami kembalikan! Dan kami tidak akan menuntut apa-apa dari mereka. Kami akan lakukan tepat seperti yang engkau perintahkan! (Nehemia 5:12) Bacaan Alkitab Setahun: Direktur perusahaan menegur manager keuangan yang terbukti menyelewengkan dana perusahaan. Manager itu tidak mau mengakuinya dan terus mengelak dengan berbagai alasan. Bukannya meminta maaf dan memperbaiki kesalahannya, ia justru marah serta mengancam sang direktur, karena merasa telah dipermalukan dan sakit hati oleh teguran itu. Sikap yang berbeda justru ditunjukkan oleh para orang kaya yang ditegur oleh Nehemia. Mereka menyadari kesalahan dan memperbaiki sikap mereka. Pada masa pembangunan kembali tembok Yerusalem, banyak orang terpaksa menggadaikan tanah, bahkan menjadikan anak sebagai jaminan, untuk membeli gandum dan membayar pajak kepada raja. Namun, orang kaya tersebut justru memanfaatkan keadaan untuk mengambil keuntungan besar. Nehemia menegur mereka dengan tegas dan keras. Menerima teguran, mengakui kesalahan, dan memperbaiki diri bukanlah perkara mudah bagi mereka yang berstatus sosial tinggi dan terpandang. Namun, mereka dengan rendah hati menuruti perintah Nehemia. Bagaimana dengan kita? Apakah kita pun siap menerima teguran ketika bersalah, termasuk ketika firman Tuhan menyatakan pelanggaran kita? Atau, kita malah marah karena merasa dipermalukan? Apakah kita bersedia mengakui kesalahan dan memperbaiki diri? Kiranya Tuhan memampukan kita untuk rendah hati dan rela dievaluasi serta siap sedia memperbaiki diri. Dengan demikian, kehidupan kita semakin berkualitas dan tidak merugikan sesama.–-RA ADA DUA PILIHAN KETIKA MENDAPAT TEGURAN: MENOLAKNYA
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Respons: |
You are subscribed to email updates from Renungan Harian® To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 comments:
Post a Comment